Cerita Dewasa Ku, Bermain Dengan Rekan Kerja
![]() |
Cerita Dewasa Ku, Bermain Dengan Rekan Kerja |
Situs judi Online Terbaik Dan Terpercaya - Namaku adalal Indra, umurku 29 tahun. Aku berperawakan tinggi, putih dan kata orang sekitarku aku ini ganteng dan menarik. aku adalah seorang pengusaha yang bergerak pada bidang penjualan alat-alat medis untuk keperluan rumah sakit. Di web ini aku akan menceritakan cerita sex pribadi dan nyata dari pengalamanku sendiri dan kisah ini terjadi kira-kira tahun 1 tahun yang lalu. Kisah ini berawal ketika aku mengangkat seorang pegawai baru yang bernama Heny. Heny ini tipe wanita yang mempunyai sifat friendly, ceria dan penuh kesabaran. Selain itu Heny ini sangat menghargai orang lain, apa lagi ketika dia menghadapi konsumen, sangat sabar dan ramah sekali. Heny mempunyai postur tubuh, tinggi, lamgsing, berkulit putih dan memiliki mata sayu. Selama Heny Nonton Semi Sex - bekerja padaku sebenarnya aku agak Heni, kenapa aku Henih ??? karena selama ini Heny agak genit kepadaku, dan seakan-akan pada setiap harinya dia menunjukan bahwa dia ingin dinikmati olehku. Namun selama dia mampu bisnis adlah bisnis, selama Heny mampu menjual produk perusahaan, dia tetap harus aku pertahankan sebagai marketing yang digaji dengan pantas. Jujur saja sih para pembaca,sebagai lelaki normal dan lajangg terkadang naluri lelakiku-pun tidak bisa aku pungkiri, kambat laun aku merasa ketika melihat Heny aku inigin sekali menikmati indahnya tubuh Heny. Namun rasa itu masih tertahan oleh rasa gengsiku, aku tidak mau terlibat cinta lokasi dengan dengan karyawatiku, apalagi sampai melakukan hubungan intim denganya.
Agen Poker Online Uang Asli - Seperti yang aku katakan tadi, aku masihh lajang dan belum menikah, maka dari itu aku harus memilih calon pemdamping yang sesuai. Aku sendiri tidak mau wibawaku hancur jika aku sampai berhubungan dengan Heny. Sampai pada suatu hari rasa gengsiku itupun akhirnya terkalahkan oleh indahnya tubuh Heny. Pada waktu itu, tepatnya 1 minggu sebelumnya, aku telah memesan alat USG. Pada hari pesananku-pun telah tiba, Alat itu berharga sekitar 475 juta dan kini telah ada dihadapanku. Alat yang tidak asing bagi kalagan masyarakat kita ini, telah hadir dengan tipe yang lebih canggih, yaitu Alat USG 4 dimensi. Sebagai seorang, marketing tentunya Heny ikut terlibat dalam transaksi ini. Pada siang itu setelah Heny mengambil barang pesanan tersebut dari jasa pengantar barang, sekarang dihadapanku telah ada 2 hal yang membuatku kagum. Antara lain yang membuatku kagum saat itu adalah Alat USG 4 dan marketingku Heny. Alat USG 4 dimensi itu canggih sekali, karena bayi dalam kandungan bila di USG dapat menampak wajah bayi seperti foto. Alat ini tidak hanya untuk USG kandungan saja, namun juga untuk USG organ dalam mnausia yang lain, seperti halnya, jantung, ginjal, pembuluh darah yang besar, dan ovarium (organ reproduksi wanita yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur). Ketika barang pesanan itu telah datang, maka aku menghubungi pihak rumah sakit yang memesan alat USG 4 dimensi itu. Karena saat itu Direktur Medis sudah pulang dari Rumah Sakit, aku-pun menghubungi beliau dirumahnya lewat telefon.
Situs Poker Online Terpercaya - Saat itu beliau berkata kepadaku untuk melakukan pengiriman barang pada pukul 09.00 pagi besok hari di Rumah Sakit tempatnya bekerja. Dan dia berkata agar barang yang diterima harus sudah Ready dipakai dan dioperasikan sesampainya dirumah sakit. Gilak, saat itu akupun cemas karena pada hari itu juga aku harus merakitnya, karena alat medis elektronik yang mahal seperti ini, semua komponen dalam bentuk lepas rangkaian (Completely Knock Down). Mau tidak mau pada akhirnya setelah menerima pemintaan dari pembeli, aku-pun memanggil karyawanku seorang sarjana Elektro untuk mulai merangkai alat USG ini. Pada saat itu karyawanku merangkai mulai dari sore hari, pada akhirnya selesailah alat itu dirangkai pada pukul 00.00 WIB. Oh iya, saat itu selain aku dan mekan yang menunggu alat USG itu dirangkai, disana juga juga ada Heny. Dia tidak boleh pulang karena ini termasuk tanggung jawabnya, karena sebagai Marketing dalam transaksi ini dia mendapat komisi 5 % dari nilai transaksi alat Medis ini. Mekanik yang merakit alat ini bernama Pak Herman, dia sepuluh tahun lebih tua dariku, saat itu Pak Herman nampak lelah sekali dan ikut tegang ketika aku mulai mencoba Alat USG itu. Setelah itu hiduplah alat mahal ini, saat itu kami bertiga merasa lega karena alat ini telah bekerja. Jujur saja, baru kali aku mendapatkan orderan Alat USG 4 dimensi ini. Hal ini juga pertama kali-nya bagi Pak Herman merakit Alat USG itu. Saat itu hanya ada kami ber 3 di ruang elektrik perusahaanku, karena semua karyawan sudah pulang dan beHentirahat dirumah masing-masing. Karena melihat alat yang sudah hidup tanpa ada trouble sedikitpun kemudian kamipun bergegas mencoba, “ Mari kita coba alat ini, karena kita hanya punya waktu 8 jam sebelum barnag ini di kirim pada pihak rumah sakit !!! ”, . .. ucapku memecah keheningan dalam ruangan itu.
Bandar Poker Online Terpercaya - “ Ayo pak, biar saya yang menjadi objek-nya ” ucap Pak Herman langsung menyahut dengan semangat 45. Pak Herman ini selain dia sudah terbiasa dengan alat-alat medis kedokteran lainya, dia juga tahu kecanggihan alat ini. Dengan bersemangat Pak Herman melepas bajunya dan tidur dimeja kerja bagian elektronik. Mulailah aku menjadi ahli USG dadakan, walaupun aku hanya berbekal buku manual dan dengan sedikit pelajaran ilmu Anatomi. Saat itu aku mulai memeriksanya dengan memberinya lubricant / pelincir agar prop USG yang besar ini bisa digeser dengan mudah di badan Pak Herman. Alhasil saat itu terlighatlah, Jantung, Lambung, Kantong Empedu, Pembuluh Darah dan Ginjal. Sungguh Luar Biasa sekali alat ini. Terlihat saat itu dari layar nampak persis seperti bentuk organ pada aslinya didalam tubuh Pak Herman. Saat itu Aku dan Heny tertawa ketika nampak adanya batu kecil di Ginjal sebelah kiri Pak Herman, seketika saat itu dia nampak khawatir sekali, “ Sudah tenang saja Pak, batu ginjal itu masih kecil sekali, lagian itu juga hilang kok jika Pak Hermann kalau minum obat ”, . ucapku menerangkan. Setelah itu tidak kusangka Heny-pun penasaran juga ingin mencoba alat itu, “ Pak, aku pingin coba dong Pak ”, . ucap Heny penasaran. Nampak nya dia penasaran setelah melihat percobaanku pada Pak Herman. Sejenak aku mendadak bingung, karena saat itu selain ruang yang penuh dengan alat elektronik, saat itu memang hanya ada Aku, Heny dan Pak Herman saja. Saat itu aku memandang pada arah Pak Herman, nampaknya dia mengerti expresi wajahku, “ Yasudah Pak dicoba saja pada Heny, kan di cewek pak jadi kita bisa mencoba untuk melihat indung telur dan rahim seorang wanita ”, ucap pak Herman memberi ide. “ Eeee… Tapi Pak….. ”, ucapku. Belum selesai berbicara Pak Herman memotong pembicaraanku, “ Sudahlah pak, dicoba saja daripada nanti kita diklaim nanti saya juga yang repot ”, ucapnya memotong embicaraanku tadi.
Live Poker Online - Lalu sambungnya lagi, “ bapak tidak usah sungkan deh sama saya, soalnya saya juga mau pamit pulang dulu Pak, capek sekali saya, hhe… ” ucap Pak Herman nampak serius, sembari diujung bibirnya tersenyum kecil. Aku mengerti apa yang dimaksud Pak Herman, nampaknya dia memeberikan aku menantang waktu agar aku leluasa mencoba alat itu pada Heny, “ Yasudah saya pamit dulu ya Pak, semoga sukses jadi Ahli USG dadakan-nya… saya pulang dulu Hen ” , ucapnya berpamitan kepadaku dan Heny. Saat itu Pak Herman pergi, mungkin saja kelelahan atau mungkin dia tidak ingin mengganggu acaraku dengan Heny. Setelah Pak Hermantidak lagi di ruang, tinggal aku bersama Heny, “ Jadi, Pak ? ”, ucap Heny. Saat itu aku hanya aku hanya bisa mengangguk-angguk dan, “ Yasudah, silahkan berbaring Hen ”, ucapku agak ragu dan degann detak jantung yang tidak karuan. Sungguh saat iru tanpa ragu sedikitpun Heny melepas kancing bajunya dan membaringkan diri di meja pingpong, nampak Bra dan sebagian payudara yang kulit yang putih dan sangat bersih. Oh shit… kejantananku mendadak Ereksi ditengah malam.Mulailah aku memberikan pelincir di perutnya yang putih dan kencang, “ Berrrr, dingin, pak ”, ucapnya ketika aku memeberikan pelincir diperutnya. Aku periksa lambung dan ginjalnya, normal semuanya. Aku tidak berani memeriksanya lebih lanjut, “ Pak, tolong periksa sekalian organ saya yang lain dong, mumpung gratis nih ”, ucapnya lantang. Entah saat itu itu modusnya atau memang dia benar-benar hanya ingin memeriksa bagian organ dalamnya. Lalu aku-pun memulai menggerakkan prop USG ke bagian tubuh atasnya, karena Bra-nya masih ditempat tentu saja aku tidak bisa mengarahkan prop tepat ke Jantungnya, “ Eeee… Hen… Eee…”, ucapku ragu. Belum selesai akau berkata, “ Oh, ini mengganggu ya Pak, sebentar biar saya lepas ya Pak ”, ucapnya sembari melepas Heny melepas Bra.
Domino Online - Saat itu nampak payudara yang sangat indah di depan aku , putting yang kencang dan bagus , payudaranya walaupun tidak besar akan tetapi kencang, nampak kenyal dan sangat proporsional kiri dan kanan. Aku mulai mengarahkan prop USG ke arah Jantungnya dengan menggesernya dari daerah perut. Nampaknya Heny menikmati geseran prop USG tersebut, kedua putting-nya nampak mengeras menjulang. Lebih gila lagi malahan sekarang dia menutup kedua matanya, sambil berdesis pelan. Aku arahkan prop USG tepat di jantungnya, dengan pembesaran 200 X, aku mulai membaca ruang-ruang jantungnya. Karena aku mencoba menelusuri bagian kiri dan kanan jantung, tentu saja aku harus berulang-ulang menggeser prop USG, sambil mengatakan padanya apa yang aku baca dari layar monitor. Tak pernah sekejappun Heny membuka kedua matanya, sambil terus berdesis-desis pelan. Penis sudah tidak tahan lagi, lihat keadaan seperti ini. Saat tangan kanan aku memegang dan menggeser prop USG, entah dari mana mendadak refleks tangan kiri meremas payudara kanan Heny. Aku remas-remas dan memain-mainkan pelan payudaranya. Desis Heny makin jelas kentara, “ Terus Pak, Sssss…Terus Pak” Heny berbisik. Mana taha pikir aku. Sudah tidak ingat lagi antara boss dan karyawatinya. Aku letakkan prop USG tersebut, sekarang yang memeriksa jantungnya adalah tangan kanan aku di payudara kirinya. Aku isap-isap dan gigit-gigit pelan payudaranya, “ Oughhh… Enak Pak…terus Pak… Oughhh… ” ucapnya sambil tetap terus menutup mata. Aku jilat-jilat dan ciumi perutnya, tangan kanan aku sekarang sudah berpindah ke arah selangkangannya yang masih terbalut rapi dengan rok. Aku elus-elus dengan halus selangkangannya, terasa lembab. “ Eughhh…. Sss… Aghhh… enak pak, ” ucapnya mendesah. Lalu aku masukkan tangan aku kedalam roknya, teraba CD-nya, basah nian, kakinyapun tidak lagi sejajar seperti tadi, sekarang kakinya mementang lebar-lebar memberi kesempatan tangan aku untuk mengeksplorasi selangkangannya lebih lanjut. Aku tarik tepi CDnya, teraba vulvanya yang sudah basah, aku gosok pelan-pelan bibir dalam vaginanya.
Cerita Dewasa - Lendir kawin-nya mempermudah aku untuk menggosok-gosok jari tengah aku ke vaginanya, juga kelentitnya, “ Eghhhhh…. Ssss… Ahhhhh… ”, makin keras desah suara Heny. “ Sebentar ya Hen ”, ucapku. Saat itumendadak aku bangkit, aku segera matikan USG dan lampu ruang elektronik yang terang benderang itu dengan segera. Aku lepas segera semua baju yang aku kenakan juga CD aku. Aku sudah tidak sabar lagi. Henypun juga tidak mau kalah, tanpa diperintahkan, langsung dia lepas semua baju, rok, dan CDnya. Dari remang-remang penerangan dari ruang sebelah sekarang nampaklah Heny yang telanjang bulat dan menakjubkan. Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yang lebat, “ Pantas, alisnyapun lebat” pikir aku. Kini aku langsung mengarahkan mulut aku ke vaginanya, karena lebatnya “ hutan” kewanitaannya, aku terpaksa menggunakan kedua tangan aku untuk menyibak “ hutan”nya. Gantian sekarang malah Heny yang mengelus-ngelus dan memilin-milin payudaranya sendiri. Vaguna-nya berbau khas yang agak keras dan berasa asin, seperti keju belanda. Maklumlah, kami berdua tidak sempat mandi sejak pagi hari tadi. Tapi sudahlah mulut aku sudah dalam posisi itu. Aku jilat-jilat kelentitnya dan naik turun di bibir dalam vaginanya naik – turun. “ Pak, masukin.pak” Heny memohon. Tanpa perintah kedua, aku berdiri. Aku tarik tubuh Heny ketepi meja pingpong, segera aku masukkan Torpedoku ke vaginanya. “ Zlebbbb…”, Tanpa kesulitan aku masukkan Penis aku, karena lendir di vagina Heny sudah membanjir, selain posisi aku yang berdiri mempermudah hal itu. Aku pegang pinggulnya, aku tarik dan dorong tubuh Heny, sesuai dengan arah laju pinggul aku yang maju mundur, “ Eghhhh… Ouhhh… Sssss… Ahhhh…. ”, desahnya Terus menerus suara Heny terdengar keenakan. Setelah 15 menit mendadak tangan Heny memegang sangat keras kedua tangan aku yang sedang memegang pinggulnya ‘Maaasssss..” Heny menjerit tertahan…pada saat yang bersamaan, vagina Heny berdenyut-denyut keras Penis aku yang didalamnya seperti diremas-remas dengan lembut oleh vaginanya.
Nonton Bokep - Heny orgasme hebat, pantatnya tidak lagi terletak dimeja pingpong tapi terangkat keras keatas. Rupanya dia sedang menikmati semaksimalnya orgasme dan keheningan sesaat yang timbul pada dirinya. Setelah dia agak tenang, aku baru kembali memompanya, terasa agak kering sekarang vaginanya, habis lendirnya. “ Sakit, mas..sakit, mas” dia mengeluh. “ Tanggung” pikirku, segera aku ambil pelincir USG yang tergeletak dekat kami, aku olesi kepala Penis aku dan juga vagina Heny, segera aku masukkan kembali Penis aku kedalam vaginanya, sekarang kembali licin seperti semula. “ Terus. mas, enak”…aku tetap dalam posisi semula, sekarang dengan bekal sedikit pelincir diibu jari aku, aku bantu Heny dengan menggosok-gosok kelentitnya. Kali ini, sungguh sulit aku orgasme, konsentrasi aku buyar total, setelah Heny memanggil aku dengan sebutan, “ Mas ”,ucapnya. Aduh aku ini boss-nya. Tapi “ what the hell, what will be, will be ”. Lalu akembali aku berusaha konsentrasi untuk mengeluarkan semua isi Penis aku. Rupa-rupanya “ perkosaan” aku dengan ibu jari kanan aku memakai pelincir di kelentitnya mengundang kembali orgasme Heny. Sedangkan otak aku masih berperang antara Mas dan Pak, “ Tahan mas.tahan.aku mau keluar lagi ”, ucapnya . Dalam hitungan menit muncullah “ Maaasss.masss..masss.” dan remasan lembut vagina Heny yang berdenyut-denyut di Penis aku. Heny orgasme untuk kedua kalinya, tetapi tidak sehebat yang pertama, tangannya meremas keras tangan kiri aku, sedangkan tangan kanan aku masih aktif di kelentitnya. Rugi, kalau aku tidak orgasme pikirku. Segera gantian aku menutup mata, konsentrasi penuh membayangkan vaginanya Sharon Stone. Aku percepat pompaan aku di selangkangannya, “ Akkkkhhhhhhhhhhh..” aku mendengus panjang, aku keluarkan semua isi Penis aku kevaginanya, dan aku tanamkan sedalam-dalamnya “ tongkat naga” aku..aku orgasme. Aku tergeletak disamping Heny, dua manusia telanjang bulat dengan vagina dan Penis yang berleleran air mani. Heny memeluk aku , dijilat-jilat pelan telinga aku, “ Maaf ya mas, sejak tadi malam memang aku lagi “ kepengin” Heny berbisik. “ Puas mas ?, aku puas sekali ”, . . Aku mengangguk. “ Ayo kita pulang ”, ucapku mengingatkan kepada Heny karena sudah jam 2 malam. Segera kami berdiri dan merapikan baju, Heny kekamar mandi membersihkan sisa-sisa air mani yang berleleran di vaginanya. Selesai.
Agen Poker Online Uang Asli - Seperti yang aku katakan tadi, aku masihh lajang dan belum menikah, maka dari itu aku harus memilih calon pemdamping yang sesuai. Aku sendiri tidak mau wibawaku hancur jika aku sampai berhubungan dengan Heny. Sampai pada suatu hari rasa gengsiku itupun akhirnya terkalahkan oleh indahnya tubuh Heny. Pada waktu itu, tepatnya 1 minggu sebelumnya, aku telah memesan alat USG. Pada hari pesananku-pun telah tiba, Alat itu berharga sekitar 475 juta dan kini telah ada dihadapanku. Alat yang tidak asing bagi kalagan masyarakat kita ini, telah hadir dengan tipe yang lebih canggih, yaitu Alat USG 4 dimensi. Sebagai seorang, marketing tentunya Heny ikut terlibat dalam transaksi ini. Pada siang itu setelah Heny mengambil barang pesanan tersebut dari jasa pengantar barang, sekarang dihadapanku telah ada 2 hal yang membuatku kagum. Antara lain yang membuatku kagum saat itu adalah Alat USG 4 dan marketingku Heny. Alat USG 4 dimensi itu canggih sekali, karena bayi dalam kandungan bila di USG dapat menampak wajah bayi seperti foto. Alat ini tidak hanya untuk USG kandungan saja, namun juga untuk USG organ dalam mnausia yang lain, seperti halnya, jantung, ginjal, pembuluh darah yang besar, dan ovarium (organ reproduksi wanita yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur). Ketika barang pesanan itu telah datang, maka aku menghubungi pihak rumah sakit yang memesan alat USG 4 dimensi itu. Karena saat itu Direktur Medis sudah pulang dari Rumah Sakit, aku-pun menghubungi beliau dirumahnya lewat telefon.
Situs Poker Online Terpercaya - Saat itu beliau berkata kepadaku untuk melakukan pengiriman barang pada pukul 09.00 pagi besok hari di Rumah Sakit tempatnya bekerja. Dan dia berkata agar barang yang diterima harus sudah Ready dipakai dan dioperasikan sesampainya dirumah sakit. Gilak, saat itu akupun cemas karena pada hari itu juga aku harus merakitnya, karena alat medis elektronik yang mahal seperti ini, semua komponen dalam bentuk lepas rangkaian (Completely Knock Down). Mau tidak mau pada akhirnya setelah menerima pemintaan dari pembeli, aku-pun memanggil karyawanku seorang sarjana Elektro untuk mulai merangkai alat USG ini. Pada saat itu karyawanku merangkai mulai dari sore hari, pada akhirnya selesailah alat itu dirangkai pada pukul 00.00 WIB. Oh iya, saat itu selain aku dan mekan yang menunggu alat USG itu dirangkai, disana juga juga ada Heny. Dia tidak boleh pulang karena ini termasuk tanggung jawabnya, karena sebagai Marketing dalam transaksi ini dia mendapat komisi 5 % dari nilai transaksi alat Medis ini. Mekanik yang merakit alat ini bernama Pak Herman, dia sepuluh tahun lebih tua dariku, saat itu Pak Herman nampak lelah sekali dan ikut tegang ketika aku mulai mencoba Alat USG itu. Setelah itu hiduplah alat mahal ini, saat itu kami bertiga merasa lega karena alat ini telah bekerja. Jujur saja, baru kali aku mendapatkan orderan Alat USG 4 dimensi ini. Hal ini juga pertama kali-nya bagi Pak Herman merakit Alat USG itu. Saat itu hanya ada kami ber 3 di ruang elektrik perusahaanku, karena semua karyawan sudah pulang dan beHentirahat dirumah masing-masing. Karena melihat alat yang sudah hidup tanpa ada trouble sedikitpun kemudian kamipun bergegas mencoba, “ Mari kita coba alat ini, karena kita hanya punya waktu 8 jam sebelum barnag ini di kirim pada pihak rumah sakit !!! ”, . .. ucapku memecah keheningan dalam ruangan itu.
Bandar Poker Online Terpercaya - “ Ayo pak, biar saya yang menjadi objek-nya ” ucap Pak Herman langsung menyahut dengan semangat 45. Pak Herman ini selain dia sudah terbiasa dengan alat-alat medis kedokteran lainya, dia juga tahu kecanggihan alat ini. Dengan bersemangat Pak Herman melepas bajunya dan tidur dimeja kerja bagian elektronik. Mulailah aku menjadi ahli USG dadakan, walaupun aku hanya berbekal buku manual dan dengan sedikit pelajaran ilmu Anatomi. Saat itu aku mulai memeriksanya dengan memberinya lubricant / pelincir agar prop USG yang besar ini bisa digeser dengan mudah di badan Pak Herman. Alhasil saat itu terlighatlah, Jantung, Lambung, Kantong Empedu, Pembuluh Darah dan Ginjal. Sungguh Luar Biasa sekali alat ini. Terlihat saat itu dari layar nampak persis seperti bentuk organ pada aslinya didalam tubuh Pak Herman. Saat itu Aku dan Heny tertawa ketika nampak adanya batu kecil di Ginjal sebelah kiri Pak Herman, seketika saat itu dia nampak khawatir sekali, “ Sudah tenang saja Pak, batu ginjal itu masih kecil sekali, lagian itu juga hilang kok jika Pak Hermann kalau minum obat ”, . ucapku menerangkan. Setelah itu tidak kusangka Heny-pun penasaran juga ingin mencoba alat itu, “ Pak, aku pingin coba dong Pak ”, . ucap Heny penasaran. Nampak nya dia penasaran setelah melihat percobaanku pada Pak Herman. Sejenak aku mendadak bingung, karena saat itu selain ruang yang penuh dengan alat elektronik, saat itu memang hanya ada Aku, Heny dan Pak Herman saja. Saat itu aku memandang pada arah Pak Herman, nampaknya dia mengerti expresi wajahku, “ Yasudah Pak dicoba saja pada Heny, kan di cewek pak jadi kita bisa mencoba untuk melihat indung telur dan rahim seorang wanita ”, ucap pak Herman memberi ide. “ Eeee… Tapi Pak….. ”, ucapku. Belum selesai berbicara Pak Herman memotong pembicaraanku, “ Sudahlah pak, dicoba saja daripada nanti kita diklaim nanti saya juga yang repot ”, ucapnya memotong embicaraanku tadi.
Live Poker Online - Lalu sambungnya lagi, “ bapak tidak usah sungkan deh sama saya, soalnya saya juga mau pamit pulang dulu Pak, capek sekali saya, hhe… ” ucap Pak Herman nampak serius, sembari diujung bibirnya tersenyum kecil. Aku mengerti apa yang dimaksud Pak Herman, nampaknya dia memeberikan aku menantang waktu agar aku leluasa mencoba alat itu pada Heny, “ Yasudah saya pamit dulu ya Pak, semoga sukses jadi Ahli USG dadakan-nya… saya pulang dulu Hen ” , ucapnya berpamitan kepadaku dan Heny. Saat itu Pak Herman pergi, mungkin saja kelelahan atau mungkin dia tidak ingin mengganggu acaraku dengan Heny. Setelah Pak Hermantidak lagi di ruang, tinggal aku bersama Heny, “ Jadi, Pak ? ”, ucap Heny. Saat itu aku hanya aku hanya bisa mengangguk-angguk dan, “ Yasudah, silahkan berbaring Hen ”, ucapku agak ragu dan degann detak jantung yang tidak karuan. Sungguh saat iru tanpa ragu sedikitpun Heny melepas kancing bajunya dan membaringkan diri di meja pingpong, nampak Bra dan sebagian payudara yang kulit yang putih dan sangat bersih. Oh shit… kejantananku mendadak Ereksi ditengah malam.Mulailah aku memberikan pelincir di perutnya yang putih dan kencang, “ Berrrr, dingin, pak ”, ucapnya ketika aku memeberikan pelincir diperutnya. Aku periksa lambung dan ginjalnya, normal semuanya. Aku tidak berani memeriksanya lebih lanjut, “ Pak, tolong periksa sekalian organ saya yang lain dong, mumpung gratis nih ”, ucapnya lantang. Entah saat itu itu modusnya atau memang dia benar-benar hanya ingin memeriksa bagian organ dalamnya. Lalu aku-pun memulai menggerakkan prop USG ke bagian tubuh atasnya, karena Bra-nya masih ditempat tentu saja aku tidak bisa mengarahkan prop tepat ke Jantungnya, “ Eeee… Hen… Eee…”, ucapku ragu. Belum selesai akau berkata, “ Oh, ini mengganggu ya Pak, sebentar biar saya lepas ya Pak ”, ucapnya sembari melepas Heny melepas Bra.
Domino Online - Saat itu nampak payudara yang sangat indah di depan aku , putting yang kencang dan bagus , payudaranya walaupun tidak besar akan tetapi kencang, nampak kenyal dan sangat proporsional kiri dan kanan. Aku mulai mengarahkan prop USG ke arah Jantungnya dengan menggesernya dari daerah perut. Nampaknya Heny menikmati geseran prop USG tersebut, kedua putting-nya nampak mengeras menjulang. Lebih gila lagi malahan sekarang dia menutup kedua matanya, sambil berdesis pelan. Aku arahkan prop USG tepat di jantungnya, dengan pembesaran 200 X, aku mulai membaca ruang-ruang jantungnya. Karena aku mencoba menelusuri bagian kiri dan kanan jantung, tentu saja aku harus berulang-ulang menggeser prop USG, sambil mengatakan padanya apa yang aku baca dari layar monitor. Tak pernah sekejappun Heny membuka kedua matanya, sambil terus berdesis-desis pelan. Penis sudah tidak tahan lagi, lihat keadaan seperti ini. Saat tangan kanan aku memegang dan menggeser prop USG, entah dari mana mendadak refleks tangan kiri meremas payudara kanan Heny. Aku remas-remas dan memain-mainkan pelan payudaranya. Desis Heny makin jelas kentara, “ Terus Pak, Sssss…Terus Pak” Heny berbisik. Mana taha pikir aku. Sudah tidak ingat lagi antara boss dan karyawatinya. Aku letakkan prop USG tersebut, sekarang yang memeriksa jantungnya adalah tangan kanan aku di payudara kirinya. Aku isap-isap dan gigit-gigit pelan payudaranya, “ Oughhh… Enak Pak…terus Pak… Oughhh… ” ucapnya sambil tetap terus menutup mata. Aku jilat-jilat dan ciumi perutnya, tangan kanan aku sekarang sudah berpindah ke arah selangkangannya yang masih terbalut rapi dengan rok. Aku elus-elus dengan halus selangkangannya, terasa lembab. “ Eughhh…. Sss… Aghhh… enak pak, ” ucapnya mendesah. Lalu aku masukkan tangan aku kedalam roknya, teraba CD-nya, basah nian, kakinyapun tidak lagi sejajar seperti tadi, sekarang kakinya mementang lebar-lebar memberi kesempatan tangan aku untuk mengeksplorasi selangkangannya lebih lanjut. Aku tarik tepi CDnya, teraba vulvanya yang sudah basah, aku gosok pelan-pelan bibir dalam vaginanya.
Cerita Dewasa - Lendir kawin-nya mempermudah aku untuk menggosok-gosok jari tengah aku ke vaginanya, juga kelentitnya, “ Eghhhhh…. Ssss… Ahhhhh… ”, makin keras desah suara Heny. “ Sebentar ya Hen ”, ucapku. Saat itumendadak aku bangkit, aku segera matikan USG dan lampu ruang elektronik yang terang benderang itu dengan segera. Aku lepas segera semua baju yang aku kenakan juga CD aku. Aku sudah tidak sabar lagi. Henypun juga tidak mau kalah, tanpa diperintahkan, langsung dia lepas semua baju, rok, dan CDnya. Dari remang-remang penerangan dari ruang sebelah sekarang nampaklah Heny yang telanjang bulat dan menakjubkan. Bukit kewanitaannya dipayungi oleh rambut yang lebat, “ Pantas, alisnyapun lebat” pikir aku. Kini aku langsung mengarahkan mulut aku ke vaginanya, karena lebatnya “ hutan” kewanitaannya, aku terpaksa menggunakan kedua tangan aku untuk menyibak “ hutan”nya. Gantian sekarang malah Heny yang mengelus-ngelus dan memilin-milin payudaranya sendiri. Vaguna-nya berbau khas yang agak keras dan berasa asin, seperti keju belanda. Maklumlah, kami berdua tidak sempat mandi sejak pagi hari tadi. Tapi sudahlah mulut aku sudah dalam posisi itu. Aku jilat-jilat kelentitnya dan naik turun di bibir dalam vaginanya naik – turun. “ Pak, masukin.pak” Heny memohon. Tanpa perintah kedua, aku berdiri. Aku tarik tubuh Heny ketepi meja pingpong, segera aku masukkan Torpedoku ke vaginanya. “ Zlebbbb…”, Tanpa kesulitan aku masukkan Penis aku, karena lendir di vagina Heny sudah membanjir, selain posisi aku yang berdiri mempermudah hal itu. Aku pegang pinggulnya, aku tarik dan dorong tubuh Heny, sesuai dengan arah laju pinggul aku yang maju mundur, “ Eghhhh… Ouhhh… Sssss… Ahhhh…. ”, desahnya Terus menerus suara Heny terdengar keenakan. Setelah 15 menit mendadak tangan Heny memegang sangat keras kedua tangan aku yang sedang memegang pinggulnya ‘Maaasssss..” Heny menjerit tertahan…pada saat yang bersamaan, vagina Heny berdenyut-denyut keras Penis aku yang didalamnya seperti diremas-remas dengan lembut oleh vaginanya.
Nonton Bokep - Heny orgasme hebat, pantatnya tidak lagi terletak dimeja pingpong tapi terangkat keras keatas. Rupanya dia sedang menikmati semaksimalnya orgasme dan keheningan sesaat yang timbul pada dirinya. Setelah dia agak tenang, aku baru kembali memompanya, terasa agak kering sekarang vaginanya, habis lendirnya. “ Sakit, mas..sakit, mas” dia mengeluh. “ Tanggung” pikirku, segera aku ambil pelincir USG yang tergeletak dekat kami, aku olesi kepala Penis aku dan juga vagina Heny, segera aku masukkan kembali Penis aku kedalam vaginanya, sekarang kembali licin seperti semula. “ Terus. mas, enak”…aku tetap dalam posisi semula, sekarang dengan bekal sedikit pelincir diibu jari aku, aku bantu Heny dengan menggosok-gosok kelentitnya. Kali ini, sungguh sulit aku orgasme, konsentrasi aku buyar total, setelah Heny memanggil aku dengan sebutan, “ Mas ”,ucapnya. Aduh aku ini boss-nya. Tapi “ what the hell, what will be, will be ”. Lalu akembali aku berusaha konsentrasi untuk mengeluarkan semua isi Penis aku. Rupa-rupanya “ perkosaan” aku dengan ibu jari kanan aku memakai pelincir di kelentitnya mengundang kembali orgasme Heny. Sedangkan otak aku masih berperang antara Mas dan Pak, “ Tahan mas.tahan.aku mau keluar lagi ”, ucapnya . Dalam hitungan menit muncullah “ Maaasss.masss..masss.” dan remasan lembut vagina Heny yang berdenyut-denyut di Penis aku. Heny orgasme untuk kedua kalinya, tetapi tidak sehebat yang pertama, tangannya meremas keras tangan kiri aku, sedangkan tangan kanan aku masih aktif di kelentitnya. Rugi, kalau aku tidak orgasme pikirku. Segera gantian aku menutup mata, konsentrasi penuh membayangkan vaginanya Sharon Stone. Aku percepat pompaan aku di selangkangannya, “ Akkkkhhhhhhhhhhh..” aku mendengus panjang, aku keluarkan semua isi Penis aku kevaginanya, dan aku tanamkan sedalam-dalamnya “ tongkat naga” aku..aku orgasme. Aku tergeletak disamping Heny, dua manusia telanjang bulat dengan vagina dan Penis yang berleleran air mani. Heny memeluk aku , dijilat-jilat pelan telinga aku, “ Maaf ya mas, sejak tadi malam memang aku lagi “ kepengin” Heny berbisik. “ Puas mas ?, aku puas sekali ”, . . Aku mengangguk. “ Ayo kita pulang ”, ucapku mengingatkan kepada Heny karena sudah jam 2 malam. Segera kami berdiri dan merapikan baju, Heny kekamar mandi membersihkan sisa-sisa air mani yang berleleran di vaginanya. Selesai.
EmoticonEmoticon