ABG Terkini Saat Indah Di Masa SMA Bugil

ABG Terkini Saat Indah Di Masa SMA Bugil




Ini ceritaku dgn gadis yg selama tiga tahun ini kukejar-kejar karena aku benar-benar falling in love dgn senyum dan manis wajahnya. Namanya Sarah, dia tdk terlalu mencolok dikalangan teman-temannya, tubuhnya tdk terlalu tinggi, dan tdk kurus-kurus amat, ukuran BH-nya 36B, rambutnya kriting pendek tp tertata rapi oleh sisir yg selalu dibawanya dalam tas.


Novel Seks – Sejak kelas 1 SMU kami selalu sekelas, bahkan bangku kami pun selalu berdekatan. Biasanya aku duduk di belakangnya agar bisa menerawang wangi tubuhnya danharum rambutnya, yg selalu membuat k0ntolku menegang. Yg amat jelas dari bentuk tubuhnya adalah bahwa dia sangat montok dan menggiurkan. Sehingga kebanyakan cowok yg menyukainya, cenderung karena tubuhnya dan keakrabannya.



Suatu malam, di awal kelas 3, aku mengajaknya menghadiri perkemahan dalam rangka pelantikan anggota Pecinta Alam yunior di sekolah kami. Karena dari dulu kami memang sdh akrab dia pun tak menolak ajakanku walaupun dia sdh punya cowok, yg tentunya cowok Sarah itu pasti turut serta dalam acara itu, sebab tak lain pacarnya itu adalah panitia pelantikan itu.


Saat itu belum terlalu malam. Di perjalanan sengaja aku buat seolah-olah motor ninja yg kukendarai mengalami kerusakan. Jd kami pun berhenti, di tepi jalan menanjak. Langit sdh mulai menggelap, sembari turun dari motor aku pura-pura memeriksa mesinnya. Tiba-tiba bau wanginya mendekatiku.

“Roy, apanya yg rusak?” tanyanya sambil mendekat. Dekat sekali hingga bahunya menyentuh dadaku.
“Ah, nggak tahu, ya?” jawabku.

Aku tak tahan lagi, k0ntolku yg tadinya masih mungil kini telah memberontak dan membesar dalam waktu yg cukup singkat. Lalu dgn sergap aku meraih tubuhnya dan menciumi bibir tebalnya yg indah. Saat itu tak kurasakan atau bahkan kulihat adanya pemberontakan yg kupikir akan dilakukan Sarah. Tanpa disuruh perlahan bibirku turun ke lehernya yg tertutup rambut keriting pendeknya.
Sarah tetap diam saja, malah saat aku kembali melumati bibirnya ia ikut memainkan lidahnya ke dalam mulutku. Lalu dgn sergap aku menariknya jatuh ke dalam semak-semak ygada di sebelah kiri jalan yg tadinya kulalui. Sarah terbujur rapi di atas rumput basah di sesemakan itu. Sementara aku menggiring sepeda motorku ke semak-semak, dia hanya terdiam seolah tengah menantikan tubuhku untuk menindihnya.
Aku kembali menghampirinya, lalu tangan nakalku menguak jaket biru tuanya hingga yg terlihat jelas hanya kaos ketat yg menyelubungi tubuh manisnya. Lalu tanpa kupinta Sarah pun melepaskan kaosnya dan berbaring di atas rumput basah yg sebelumnya sdh dilapisi dgn jaketnya tadi. Dgn kasar aku menarik BH-nya hingga menyebul sepasang daging montok yg masih belia. Ya, ampun baru kali ini aku melihat susu montok yg asli di depan mataku, perlahan namun pasti aku menyentuh lembut puting susunya. Lalu dgn gesit kuciumi susunya yg besar itu sembari mempermainkan puting coklatnya. Lidahku pun turut bermain menjilat-jilat puting mungilnya yg mengeras karena rangsanganku.
“Akh.. akh.. akh.. Roy!” desahnya lembut.
Lalu semakin lama kuhisap semakin kencang pula susunya rupanya dia jg terangsang dan menikmati permainan bibirku. Lalu tangannya mulai membelai-belai rambutku. Dan menekannya lebih mantap pada susunya. Hingga akhirnya tangannya dgn kasar mendorong kepalaku menuju selangkangannya.
“Buka donk, Roy!” suruhnya.
Dgn hati-hati aku membuka celana panjangnya yg kemudian kulanjutkan dgn melorotkan CD-nya yg basah karena terangsang.
“Ayo hisap..!” pintanya.
Pertama-tama aku masih sedikit jijik saat merasakan cairan yg keluar dari liang kemaluannya itu, tp lama-kelamaan aku pun menikmati permainan itu. Dgn giatnya aku menghisap klitorisnya, dan kubiarkan lidahku menyasar ke arah memeknya yg terasa asin oleh cairan kewanitaannya.
“Akh.. terus dong hisapnya, ayo.. masukin aja lidahmu..!” pintanya setengah mendesah.
Aku hanya menurutinya saja, lidahku kudorong masuk ke dalam lubang kewanitaannya sembari terus memainkan putingnya dgn kedua tanganku yg bebas.
“Akh..!” desahnya sambil menggeliat, lalu kurasakan kedua pahanya menjepit kepalaku yg masih asyik di antara selangkangannya.
Setelah beberapa lama akhirnya Sarah yg sdh telanjang bulat bangkit dan mendorongku jatuh di atas jaket yg sedari tadi sdh ia jdkan alas. Dgn pandangan mesumnya, Sarah mulai membuka bajuku dan jg celanaku. Hingga aku pun telanjang bulat tanpa ada sehelai benang pun yg menutupi tubuhku. Sarah mulai mempermainkan k0ntolku, pertama dgn jarinya lalu tiba-tiba lidahnya menjilat manis, ia mulai menghisap-hisap batanganku yg benar-benar lebih besar dari biasanya. Hisapan yg tentunya baru pertama kalinya aku rasakan. K0ntol perjakaku yg tadinya hanya 15 cm dan berdiameter 3 cm tiba-tiba saja memanjang jd 17 cm dan diameter jd 4 cm.
“Ahhh.. Sa terus Say! ayo hisap terus sampai keluar!”
Lalu sambil menghisap k0ntolku Sarah mempermainkan telur kejantananku dgn jemari basahnya. Hingga akhirnya lidahnya menjulur turun ke testisku dan mengulumnya pelan nan lembut.
“Ahhh.. ahhh.. mmmpppphhhh..!” desahku keenakan.
Rasanya hangat membakar tp jg mengasyikkan. Tp tak lama kemudian ia bangkit dan menduduki perutku, tangannya tengah sibuk berusaha memasukan k0ntolku ke dalam memeknya. Dan..
“Bluussss..”
“Ahh..!” desahku.

Dgn cekatan seolah pernah melakukan kegiatan itu ia menggoyangkan selangkangannya maju-mundur mengikuti irama desahan kami. Bahkan susunya yg kencang pun ikut bergoyang sesuai irama. Sarah melakukan semuanya seperti seorang ahli. Benar-benar ahli.
“Sa, kamu udah pernah, ya, ama pacar kamu?” tanyaku penasaran.
“Ahh, dia nggak ngaceng kalau liat tubuhku. Aku sering ginian ama Oomku, dia yg ngajari aku dari detailnya.”

Rupanya gadis yg benar-benar kukagumi ini tdk sepenuhnya sempurna, tp hati nuraniku terkalahkan oleh nafsu ganasku. Aku tdk akan memperdulikan latar belakangnya yg jelas saat ini aku bisa benar-benar menikmati indah tubuhnya dan hangat sentuhnya serta panas birahinya.
Setelah agak lama ia menggoyangkan tubuhnya, aku yg tadinya masih perjaka pun tak kuasa menahan mani yg akan segera keluar dari kemaluanku.
“Ahh.. aku udah keluar!” ucapku setengah mendesah.
“Ah.. kamu ini masih perjaka, ya?” tanyanya ketus.
“Masa baru satu ronde gini kamu udah KO duluan, sich!”
“Abis harus gimana, donk?” jawabku serba salah.
“Ywdah kalau mau ngeluarin sekarang ya keluarin aja!” ujarnya setengah membentakku.
“Tp nanti kamu.. hamil!”
“Santai aja aku nggak bakalan hamil kok, kamu nggak usah takut dong, Roy. Aku selalu rutin minum pil KB milik mamaku kok!”

Beberapa detik kemudian,
“Akh..!” aku pun orgasme.
Karena perkataannya yg agak tajam itu aku pun terdorong untuk membuatnya KO, sebab yg kutahu pria mana, sih, yg mau dikalahkan sama wanita di atas ranjang (walau kenyataannya aku tdk sedang di atas ranjang). Lalu sambil mengumpulkan sisa kekuatanku, aku bangun dari baringku, dgn kekuatanku yg meningkat tajam, sama tajamnya dgn k0ntolku, kubalikkan tubuhnya hingga ada di bawahku. Kemudian kumulai lagipertempuran yg memang harusnya akulah yg ambil kendali.
Aku kembali memasukkan adikku yg masih segagah tadi, bahkan lebih gagah lagi karena terbakar semangatku yg memanas.
“Bluussss!” Cukup mudah karena lubang memeknya tdk terlalu sempit.
Mungkin benar kata Sarah kalau dia sdh sering nge-sex sama Oomnya. Aku yg masih pemula pun mulai menggoyangkan tubuhku maju-mundur seperti yg Sarah lakukan tadi.
“Ahh.. ahh.. ahh.. uuuuhhhhh.. bagus Roy, betul.. akh..!” desahnya keras.
Peluhku pun berjatuhan karena capai, tp perang belum usai, si adik gagah sdh mulai mau mengeluarkan maninya.
“Sa kamu belum orgasme jg?” tanyaku tak tahan menahan mani yg hendak menyembur keluar.
“Sebentar lagi kok, Roy!”

Lalu setelah maniku keluar dan orgasmeku hadir di ujung k0ntol,
“Aaahhhhhhh..!” desahnya keras sekali tepat di dekat telingaku.
“Aku udah orgasme, Roy!” ujarnya senang dan puas.

Ritual berikutnya ia memintaku memasukkan k0ntolku ke dalam lubang anusnya, aku hanya menurut saja. Tak seperti dugaanku ternyata mudah sekali untuk memasukkannya ke dalam anusnya. Dalam beberapa goyangan aku pun berhasil mencapai orgasme. Bacaan 
“Akh.. udah dulu ya Sa, aku udah capaek banget!” ujarku saat dia ingin melakukannya sekali lagi.
Kami pun segera berbenah setelah aktivitas tak terduga kami lakukan. Aku sedikit merasa bersalah pada Sarah dan pacarnya, walau sesungguhnya aku sangat membenci pacarnya yg menurutku sangat beruntung. Walau pun kenyataannya ia tdk seberuntung diriku.
“Roy, kamu pintar jg, ya!”
“Aku jd nggak enak sama kamu dan pacarmu, Sa!” kataku padanya.
“Ah, santai aja sebenarnya aku jdan sama dia cuman untuk mainan aja kok!” jawabnya santai.
“Kamu nggak apa-apa? Kamu nggak nyesel?”
“Buat apa nyesel, malah kalau kamu pengen lagi aku jg mau, kok. Soalnya kalau sama Oom-ku aku cuman bisa 2 bulan sekali.”

Itulah Sarah gadis pujaan hatiku, dan semenjak saat itu kami mulai sering ngen-tot bareng. Bolos les-lah bahkan kadang-kadang kami sewa kamar di puncak. Dan hasilnya aku pun makin mahir dari hari ke hari.
Hingga akhirnya Sarah pun mengakui kehebatan k0ntolku yg mampu bertahan sembilan ronde. Kami memang tak pernah pacaran walau pun akhirnya ia putus dgn pacarnya. Tp, kami sama-sama saling memenuhi kebutuhan sexual kami masing-masing.
Previous
Next Post »