Cerita Dewasa Kenikmatanku Mengisap Susu Mbakku

Cerita Dewasa Kenikmatanku Mengisap Susu Mbakku

Cerita Dewasa Kenikmatanku Mengisap Susu Mbakku
Bandar Bola Piala Dunia - Saya adalah seorang pemuda berusia 24 tahun yang bekerja sebagai seorang delivery driver. Dengan pekerjaan itu, saya diperbisakan membawa pulang kendaraan operasional. Pada suatu pagi, dalam perjalanan saya ke tempat kerja, saya bertemu dengan teman lama saya yang sudah sekian lama menghilang. Mbak Nery namanya, saya memanggilnya Mbak karena usianya sedikit lebih tua dari saya, sekitar 26 tahun. Dia adalah seorang wanita yang mempunyai body yang aduhai. Terlebih lagi buah dadanya. Fiuhhh... sedap kalau bisa meremasnya. Saya perlankan mobil saya sambil menekan klakson, dia menoleh dan tersenyum. Lalu saya bertanya karbarnya dan suaminya. Dengan nada perlahan dia mengatakan mereka sudah 6 bulan berpisah, dan bekas suaminya pun sudah menikah lagi dengan gadis lain. Cerita Dewasa - Lalu saya pun menawarkan untuk mengantarnya ke tempat kerjanya. Awalnya dia menolak, tapi setelah lama saya bujuk, akhirnya dia pun setuju. Dalam perjalanan, kami berbincang tentang kisah lama hingga sampai ke tempat kerjanya. Mbak Nery mengucapkan terima kasih karena mengantarnya, dan saya mengatakan saya akan menjemputnya pulang. Dia menolak tawaran saya, namun saya mengatakan saya menganggapnya sebagai Mbak saya. Akhirnya dia menerima tawaran saya. Semenjak saat itu, saya sering mengantar dan menjemputnya pulang dari kerja. Hubungan kami semakin lama semakin mesra. Mbak Nery yang bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan, sering mengenakan pakaian yang agak seksi dan menawan. Dengan kulitnya yang putih dan badannya yang montok, akan menggoda setiap lelaki yang memandangnya. Walaupun sudah mempunyai satu anak yang belum genap setahun tapi masih tetap kelihatan jelita. Pagi ini, Mbak Nery mengenakan baju kemeja putih dengan rok hitam.

Cerita Dewasa Kenikmatanku Mengisap Susu Mbakku
Agen Bola Piala Dunia - Dalam perjalanan Mbak Nery menghampiri kearah kendaraan saya, saya perhatikan seperti ada tanda basah di permukaan bajunya. Lebih tepat lagi di bagian ujung buah dadanya. Mbak Nery membuka pintu kendaraan lalu duduk di sebelah saya sambil mengucapkan selamat pagi, saya membalasnya sambil tersenyum. Dalam perjalanan, kami ngobrol seperti biasa, namun mata saya sering melirik ke arah buah dadanya yang bulat dan mengkal. Saya melirik lagi ke arah tanda basah di bajunya, tapi kali ini basahnya kelihatan semakin menyebar. Tanpa segan, saya menanyakan kepadanya. "Mbak, kenapa baju Mbak basah?" Dia memandang ke arah buah dadanya, mukanya berubah seperti malu. Mbak Nery lalu menutupi tubuhnya. "Kenapa Mbak Nery?" tanya saya lagi. "Aku lagi ada masalah nih" "Masalah apa Mbak?" tanya saya seperti tidak tahu. "Aku lupa buat pompa asi, soalnya tadi bangun kesiangan. Wendy, bisa gak berhenti sebentar ke toilet umum" kata Mbak Nery pada saya. Saya hanya mengangukkan kepala dan terus mengemudi, sambil bertanya lagi. "Mbak selalu bawa pompa asi ke tempat kerja?" tana ysaya. Dia tidak menjawab dan membuka tas yang dibawanya. Mbak Nery lalu menepuk dahinya. "Kenapa Mbak?" tanya saya lagi. "Alat pompanya nggak aku bawa, hmmm…" kata Mbak Nery. "Kalau diperah gak bisa Mbak?" tanya saya. "Bisa, tapi lebih baik kalau pakai pompa. Bisa gak kalau Wendy anter Mbak balik? Soalnya bajuku udah basah kayak gini" katanya.

Cerita Dewasa Kenikmatanku Mengisap Susu Mbakku
Situs Poker Online Terpercaya - Saya tertawa kecil sambil bercanda, "kalau pakai pompa saya mau gak Mbak?" Mbak Nery berpaling ke arah saya. "Pompa apa tu?" katanya."Ya gitu Mbak, mulutku yang jadi pompanya" candaku kepada Mbak Nery. Saya tidak berniat apa-apa cuma bercanda saja. "Kamu gak ngrasa jijik?" jawab Mbak Nery. "Aku sedot, terus aku buang kedalam plastik lah" jawabku tak tentu arah. "OK lah.. kalau gitu, mau nglakuin dimana?" jawab Mbak Nery. Saya hanya diam tanpa berkata. Saya lalu mencari dan berhenti memarkir mobil ditempat yang sepi dan jauh dari pandangan orang. "Disini nggak apa-apa?" kata Mbak Nery. Saya hanya mengangukkan kepala sambil mata saya memandang ke arah dua buah dada yang mengkal dan akan menjadi santapan saya. Mbak Nery lalu menanggalkan kancing kemejanya satu persatu. Tertegun sejenak saya melihat tubuhnya yang putih itu. Sekarang hanya tinggal branya saja yang menutupi kedua buah dadanya. Rasanya tidak sabar lagi untuk menghisapnya. "Plastiknya mana?" kata Mbak Nery kepada saya. "Ada..." jawabku sambil meraba-raba di belakang tempat duduk. Mbak Nery bertanya lagi, "ada plastik gak Dy?" "Oo.. Aaa.. ada.. ada" jawabku sambil memberikan kepadanya. Mbak Nery pun menarik branya keatas dadanya. Fiuhhh... ternyata besar juga buah dada Mbak Nery, dengan puting susunya yang berwarna coklat muda. Di penghujung puting susunya pula, ada cairan yang berwarna putih keluar menetes ke bawah.

Agen Poker Online Uang Asli - "Wendy!" sergah Mbak Nery. "Ya.. ya.." jawabku. "Tadi katanya mau tolong sedotin, sekarang ngrasa jijik ya?" tanya Mbak Nery kepada saya. "Enggak lah.." jawabku memandang kearah Mbak Nery. Saya menundukkan kepala saya kearah puting susunya. Perlahan-lahan saya menyedot putingnya. Terasa hangat susu yang keluar dari buah dadanya, saya sedot dan saya buang kedalam plastik yang saya pegang tadi. Lama-kelamaan, semakin deras susunya mengalir ke dalam mulut saya, batang saya makin mengeras dibuatnya. Semakin lama, semakin nikmat saya menghisap susu yang menjadi hak anak sulung Mbak Nery. Movie Sex - Tetapi sekarang saya yang mengambil alih. Sungguh sedap rasanya, saya sudah tidak membuangnya lagi malah saya telan. Lezat betul susu dari buah dada Mbak Nery. "Emmh... emmm..." kedengaran suara Mbak Nery. "Enak ya rasa susuku?" Mbak Nery menanyakan kepada saya. Saya tidak menjawab karena nikmatnya menghisap susu segar yang begitu banyak sekali. "Wendy, yang sebelah juga dong" kata Mbak Nery lirih. Saya beralih ke sebelah kiri juga, sambil tangan kiri saya meremas lembut ke buah dadanya sebelah kanan. Terasa sungguh indah sekali pagi ini. Keseruan ini membuat kami tidak berangkat kerja pada hari itu. Jam sudah menunjukkan pukul 9.15, namun saya masih berbaring di atas riba Mbak Nery. Ternyata lama juga saya menyusu dari buah dada Mbak Nery. "Udah puas belum?" kata Mbak Nery. "Kalau belum, kita balik ke rumahku. Nanti bisa hisap lagi kalau kamu mau." "Bener Mbak?" kata saya.

Bandar Togel Online - "Iya sayang" jawab Mbak Nery sambil mencubit pipi saya. Lantas saya terus bangun dan menarik branya ke bawah menutupi buah dadanya, lalu saya kancingkan bajunya. Mbak Nery hanya tersenyum saja melihat tingkah laku saya. Setelah tiba di rumah Mbak Nery, Mbak Nery mempersilakan saya masuk. Saya duduk di sofa sambil mata saya terus berkeliaran mengelilingi seluruh rumahnya. Mbak Nery masuk ke kamarnya. Lalu terdengar suara Mbak Nery memanggil saya dari kamar. "Dy, mau minum apa? kopi atau teh? Atau Wendy mau susuku lagi?" Saya terdiam sejenak dan terus memandang kearah kamarnya. Tanpa menunggu saya bergegas bangun menuju ke kamarnya. Alangkah terkejutnya saya melihat Mbak Nery sedang menanggalkan branya dan tinggal hanya celana dalamnya saja. Penis saya langsung bangun. Saya memandang ke arah tubuhnya yang putih itu, sungguh menggoda. Mbak Nery tersenyum. "Dy mau hisap lagi gak, susuku masih banyak ni" kata Mbak Nery kepada saya sambil memegang kedua belah buah dadanya dan terus menuju ke arah saya. Nafsu saya makin tak tentu arah, saya memeluk dan mencium bibir Mbak Nery. Seluruh tubuhnya saya raba sambil meremas-remas pantatnya yang montok itu. Setelah lama kami bercumbu, Mbak Nery menyuruh saya duduk di pinggir kasurnya dan mengarahkan puting payudaranya ke mulut saya. Saya terus menghisap putingnya, begitu deras sekali dan hangat susunya mengalir ke dalam mulut saya. Saya terus menelan seperti bayi yang sedang kehausan. Semakin kuat saya menghisap, semakin kuat Mbak Nery memeluk dan menekan kepala saya. Lemas saya dibuatnya. "Hisap lagi sayang. Emmh… emmmmp…" kata-kata yang terkeluar dari mulut Mbak Nery.

Agen Togel Terpercaya - Dengan pelahan-lahan tangan saya meraba ke bawah. Saya merogoh masuk ke dalam celana dalamnya sambil menggosok-gosokan memeknya. Tembem sekali memek Mbak Nery saya rasakan. Basah semua jari-jari saya. Saya arahkan jari saya ke lubangnya dan terus mengorek-ngorek ke dalamnya. Mbak Nery mulai mengerang lembut sambil menjengkit-jengkitkan kakinya. Saya menariknya ke kasur dan terus mencium seluruh tubuhnya. Mbak Nery terus menggeliat tidak tentu arah, saya semakin bergairah. Perlahan-lahan saya menarik dan menanggalkan celana dalamnya, sambil saya usap bulu-bulunya. Bau memeknya sudah tidak menjadi penghalang bagi saya, malah saya terus mencium dan menjilat memeknya yang basah itu. Saya mulai memainkan lidah saya kedalam lubangnya dan menghisap-hisap kelentitnya. Foto Sex - Mbak Nery terus mengerang keenakan, lalu kepala saya dijepit dengan pahanya, sambil tangannya menekan-nekan kepala saya. Sesak dan lemas saya dibuatnya. Saya bangun dan menukar posisi menjadi 69. Dimana saya di bawah dan Mbak Nery di atas. Mbak Nery mengarahkan memeknya ke wajah saya, saya pun mulai menjilatnya dengan penuh nafsu. Mbak Nery mengurut-ngurut batang zakar saya lalu mengulumnya. Nikmat sekali rasanya saat Mbak Nery menghisap dan mengocok kontol saya dengan mulutnya. Sedap sekali saya rasakan hingga jilatan saya tepat ke memeknya beralih ke lubang duburnya. Tidak lama kemudian, Mbak Nery bangun dan berbaring di atas saya. Kami bercumbu seketika dan Mbak Nery mulai meraba lalu mengarahkan kepala kontol saya ke lubang memeknya. Perlahan-lahan saya rasakan kontol saya menusuk masuk ke dalam memeknya. Jepitan memeknya mulai saya rasakan, sungguh sedap sekali. Mbak Nery mulai menggenjot kontol saya naik turun, buah dadanya mengayun mengikut iramanya, saya mulai meremas putingnya dengan lembut.

Cerita Dewasa - Semakin lama semakin kuat Mbak Nery menggenjot. Saya terus memainkan payudaranya yang tergantung di depan saya sambil menghisap-hisap putingnya. "Umph… aahhh..." rengekan Mbak Nery sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. Lama kelamaan saya sudah tidak bisa tahan lagi. "Mbak, aku mau keluar!" kata saya kepada Mbak Nery. Mbak Nery hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan apapun. Saya lalu memuncratkan sperma saya kedalam memeknya. Fuhh... nikmat sekali saya rasakan. Tidak pernah saya melepaskan mani saya ke dalam memek wanita, inilah pertama kali saya memuncratkannya didalam. Kami terus berdakapan seperti sepasang suami istri. Mbak Nery mengecup lembut bibir saya. "Dy…" panggilnya manja. "Sekarang Wendy jangan panggil Mbak lagi lah" "Kenapa Mbak?" kata saya kepadanya. "Iya lah, kamu pernah bilang aku udah kayak Mbak angkatmu. Sekarang kamu angkat aku ke kasur, sampai terangkat-angkat nafsuku. Mulai hari ini kamu panggil aku Nery aja" katanya kepada saya. Saya hanya tersenyum dan terus memeluk dan mencium bibirnya. Kami sama-sama terlena setelah terlalu capek. Sejak hari itu, setiap pagi saya menghisap susunya sebelum saya mengantar atau menjemputnya dari tempat kerja. Kami sering melakukan hubungan seks di rumahnya, dan kadang kala saya tidak pulang ke rumah.
Previous
Next Post »