Cerita Dewasa Ku Dengan Baby Sister Yang Membesarkan Ku Dari Kecil

Cerita Dewasa Ku Dengan Baby Sister Yang Membesarkan Ku Dari Kecil

Cerita Dewasa Ku Dengan Baby Sister Yang Membesarkan Ku Dari Kecil

Bandar Bola Piala Dunia - Aku adalah seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang mampu di mana ayahku sibuk dengan urusan kantornya dan mamaku sibuk dengan arisan dan belanja-belanja. Sementara aku dibesarkan oleh seorang baby sitter yang bernama Vivi. Aku panggil dengan Mbak Vivi. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1996 saat aku lulus SMP Swasta di Jakarta. Foto Sex -  Pada waktu itu aku dan kawan-kawanku main ke rumahku, sementara ayah dan ibu tidak ada di rumah. Deka, Hengky, Viky dan Juki main ke rumahku, kami berlima sepakat untuk menonton VCD porno yang dibawa oleh Juki, yang memang kakak iparnya mempunyai usaha penyewaan VCD di rumahnya. Juki membawa 4 film porno dan kami serius menontonnya. Tanpa diduga Mbak Vivi mengintip kami berlima yang sedang menonton, waktu itu usia Mbak Vivi 26 tahun dan belum menikah, karena Mbak Vivi sejak berumur 20 tahun telah menjadi baby sitterku.

Agen Bola Piala Dunia - Tanpa disadari aku ingin sekali melihat dan melakukan hal-hal seperti di dalam VCD porno yang kutonton bersama dengan teman-teman. Mbak Vivi mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat dan tidak ketahuan oleh keempat temanku. “Maaf yah, gue mau ke belakang dulu…” “Ya… ya.. tapi tolong ditutup pintunya yah”, jawab keempat temanku. “Ya, nanti kututup rapat”, jawabku. Aku keluar kamarku dan mendapati Mbak Vivi di samping pintuku dengan nafas yang tersengal-sengal. Berita Bokep - “Hmm.. hmmm, Mas Kiki”, Mbak Vivi menegurku seraya membetulkan posisi berdirinya. “Ada apa Mbak ngintip-ngintip Kiki dan kawan-kawan?” tanyaku keheranan. Hatiku berbicara bahwa ini kesempatan untuk dapat melakukan segala hal yang tadi kutonton di VCD porno. Perlahan-lahan kukunci kamarku dari luar kamar dan aku berpura-pura marah terhadap Mbak Vivi. “Mbak, apa-apaan sih ngintip-ngintip segala.” “Hmm.. hmmm, Mbak mau kasih minum untuk teman-teman Mas Kiki”, jawabnya. “Nanti aku bilangin ayah dan ibu loh, kalo Mbak Vivi ngintipin Kiki”, ancamku, sembari aku pergi turun ke bawah dan untungnya kamarku berada di lantai atas. Mbak Vivi mengikutiku ke bawah, sesampainya di bawah, “Mbak Vivi, kamu ngintipin saya dan teman-teman itu maksudnya apa?” tanyaku. “Mbak, ingin kasih minum teman-teman Mas Kiki.” “Kok, Mbak nggak membawa minuman ke atas”, tanyaku dan memang Mbak Vivi ke atas tanpa membawa minuman. “Hmmm.. Hmmm..” ucap Mbak Vivi mencari alasan yang lain.

Situs Poker Online Terpercaya - Dengan kebingungan Mbak Vivi mencari alasan yang lain dan tidak disadari olehnya, aku melihat dan membayangkan bentuk tubuh dan payudara Mbak Vivi yang ranum dan seksi sekali. Dan aku memberanikan diri untuk melakukan permainan yang telah kutonton tadi. “Sini Mbak” “Lebih dekat lagi” “Lebih dekat lagi dong..” Mbak Vivi mengikuti perintahku dan dirinya sudah dekat sekali denganku, terasa payudaranya yang ranum telah menyentuh dadaku yang naik turun oleh deruan nafsu. Aku duduk di meja makan sehingga Mbak Vivi berada di selangkanganku. “Mas Kiki mau apa”, tanyanya. “Mas, mau diapain Mbak”, tanyanya, ketika aku memegang bahunya untuk didekatkan ke selangkanganku. “Udah, jangan banyak tanya”, jawabku sembari aku melingkari kakiku ke pinggulnya yang seksi. “Jangan Mas.. jangan Mas Kiki”, pintanya untuk menghentikanku membuka kancing baju baby sitterku. “Jangan Mas Kiki, jangan.. jangan..” tolaknya tanpa menampik tanganku yang membuka satu persatu kancing bajunya. Sudah empat kancing kubuka dan aku melihat bukit kembar di hadapanku, putih mulus dan mancung terbungkus oleh BH yang berenda. Tanpa kuberi kesempatan lagi untuk mengelak, kupegang payudara Mbak Vivi dengan kedua tanganku dan kupermainkan puting susunya yang berwarna coklat muda dan kemerah-merahan.

Agen Poker Uang Asli - “Jangan.. jangaaan Mas Kiki” “Akh.. akh… jangaaan, jangan Mas” “Akh.. akh.. akh” “Jangan.. Mas Kiki” Aku mendengar Mbak Vivi mendesah-desah, aku langsung mengulum puting susunya yang belum pernah dipegang dan di kulum oleh seorang pria pun. Aku memasukkan seluruh buah dadanya yang ranum ke dalam mulutku sehingga terasa sesak dan penuh mulutku. “Ogggkh.. ogggkh.. Mas.. Mas Kii.. tangan ber..” tanpa mendengarkan kelanjutan dari desahan itu kumainkan puting susunya dengan gigiku, kugigit pelan-pelan. “Oggghk.. oggghk.. oggghk..” desahan nafas Mbak Vivi seperti lari 12 kilo meter. Kupegang tangan Mbak Vivi untuk membuka celana dalamku dan memegang kemaluanku. Tanpa diberi aba-aba, Mbak Vivi memegang kemaluanku dan melakukan gerakan mengocok dari ujung kemaluanku sampai pangkal kemaluan. “Ogggkh.. ogggkh.. Mbak.. Mbaaak” “Terusss.. sss.. Mbak” “Masss.. Masss.. Kiki, saya tidak kuat lagi” Mendengar itu lalu aku turun dari meja makan dan kubawa Mbak Vivi tiduran di bawah meja makan. Mbak Vivi telentang di lantai dengan payudara yang menantang, tanpa kusia-siakan lagi kuberanikan untuk meraba selangkangan Mbak Vivi. Aku singkapkan pakaiannya ke atas dan kuraba-raba, aku merasakan bahwa celana dalamnya sudah basah. Tanganku mulai kumasukkan ke dalam CD-nya dan aku merasakan adanya bulu-bulu halus yang basah oleh cairan liang kewanitaannya.

Bandar Togel Online - “Mbak, dibuka yah celananya.” Mbak Vivi hanya mengangguk dua kali. Sebelum kubuka, aku mencoba memasukkan telunjukku ke dalam liang kewanitaannya. Jari telunjukku telah masuk separuhnya dan kugerakkan telunjukku seperti aku memanggil anjingku. “Shs.. shss.. sh” “Cepat dibuka”, pinta Mbak Vivi. Kubuka celananya dan kulempar ke atas kursi makan, aku melihat kemaluannya yang masih orisinil dan belum terjamah serta bulu-bulu yang teratur rapi. Aku mulai teringat akan film VCD porno yang kutonton dan kudekatkan mulutku ke liang kewanitaannya. Perlahan-lahan kumainkan lidahnku di sekitar liang surganya, ada rasa asem-asem gurih di lidahku dan kuberanikan lidahku untuk memainkan bagian dalam liang kewanitaannya. Kutemukan adanya daging tumbuh seperti kutil di dalam liang kenikmatannya, kumainkan daging itu dengan lidahku. “Masssh.. Masss..” “Mbak mau kellluaaar…” Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan “keluar”, tetapi aku semakin giat memainkan daging tumbuh tersebut, tanpa kusadari ada cairan yang keluar dari liang kewanitaannya yang kurasakan di lidahku, kulihat liang kewanitaan Mbak Vivi telah basah dengan campuran air liurku dan cairan liang kewanitaannya. Lalu aku merubah posisiku dengan berlutut dan kuarahkan batang kemaluanku ke lubang senggamanya, karena sejak tadi kemaluanku tegang. “Slepp.. slepp” Aku merasakan kehangatan luar biasa di kepala kemaluanku.

Agen Togel Terpercaya - “Mass.. Masss pellannn donggg..” Kutekan lagi kemaluanku ke dalam liang surganya. “Sleep.. sleep” dan, “Heck.. heck”, suara Mbak Vivi tertahan saat kemaluanku masuk seluruhnya ke dalam liang kewanitaannya. “Mass.. Masss.. pelaaan..” Nafsu birahiku telah sampai ke ubun-ubun dan aku tidak mendengar ucapan Mbak Vivi. Maka kupercepat gerakanku. “Heggk.. heggk.. heggk.. tolong.. tolllong Mass pelan-pelan” tak lama kemudian, “Mas Kiki, Mbaaak keluaaar laaagi” Bersamaan dengan itu kurasakan desakan yang hebat dalam kepala kemaluanku yang telah disemprot oleh cairan kewanitaan Mbak Vivi. Maka kutekan sekuat-kuatnya kemaluanku untuk masuk seluruhnya ke dalam liang kewanitaan Mbak Vivi. Kudekap erat tubuh Mbak Vivi sehingga agak tersengal-sengal, tak lama kemudian, “Croot.. crooot” spermaku masuk ke dalam liang kewanitaan Mbak Vivi. Setelah Mbak Vivi tiga kali keluar dan aku sudah keluar, Mbak Vivi lemas di sampingku. Dalam keadaan lemas aku naik ke dadanya dan aku minta untuk dibersihkan kemaluanku dengan mulutnya. Dengan sigap Mbak Vivi menuruti permintaanku. Sisa spermaku disedot oleh Mbak Vivi sampai habis ke dalam mulutnya. Kami melakukan kira-kira selama tiga jam, tanpa kusadari teman-temanku teriak-teriak karena kunci pintu kamarku sewaktu aku keluar tadi. “Kiki.. tolong bukain dong, pintunya” Maka cepat-cepat kuminta Mbak Vivi menuju ke kamarnya untuk berpura-pura tidur dan aku naik ke atas membukakan pintu kamarku. Bertepatan dengan aku ke atas ibuku pulang naik taksi. Dan kuminta teman-temanku untuk makan oleh-oleh ibuku lalu kusuruh pulang.

Cerita Dewasa - Setelah seluruh temanku pulang dan ibuku istirahat di kamar menunggu ayah pulang. Aku ke kamar Mbak Vivi untuk meminta maaf, atas perlakuanku yang telah merenggut keperawanannya. “Mbak, maafin Kikiyah!” “Tidak apa-apa Mas Kiki, Mbak juga rela” “Keperawanan Mbak lebih baik diambil sama kamu dari pada sama supir ayah kamu”, jawab Mbak Vivi. Dengan kerelaannya tersebut maka, kelakuanku makin hari makin manja terhadap baby sisterku yang merawatku semenjak usiaku sembilan tahun. Sejak kejadian itu kuminta Mbak Vivi main berdiri, main di taman, main di tangga dan mandi bersama, Mbak Vivi bersedia melakukannya. Hingga suatu saat terjadi, bahwa Mbak Vivi mengandung akibat perbuatanku dan aku ingat waktu itu aku kelas dua SMA. Ayah dan ibuku memarahiku, karena hubunganku dengan Mbak Vivi yang elok wajahnya dan putih kulitnya. Aku dipisahkan dengan Mbak Vivi, Mbak Vivi dicarikan suami untuk menjadi bapak dari anakku tersebut. Sekarang aku merindukan kebersamaanku dengan Mbak Vivi, karena aku belum mendapatkan wanita yang cocok untukku. Itulah kisahku para pembaca, sekarang aku sudah bekerja di perusahaan ayahku sebagai salah satu pimpinan dan aku sedang mencari tahu ke mana Mbak Vivi, baby sisterku tersayang dan bagaimana kabarnya Kiki kecilku.

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest