Cerita Dewasa - Aq adalah seorang laki-laki berumur 21 thn. Namaku Beni ( nama samaran). Cerita sex ini terjadi sekitar akhir thn lalu. Dan aq tdk menygka akan mengalaminya
Singkat cerita. Aq punya pacar yg umurnya dibawahku 2 thn. Namanya Ana, dia masih duduk dibangku sekolah SMA kelas dua. Hubungan kami selama ini normal-normal saja. Kebaradaanku sangat didukung oleh orang tua pacarku. Sebenarnya aq berhubungan dengannya hanya untuk pelarian saja. Karena sebelumnya aq baru putus sama pacarku.
Saat itu hari minggu seperti biasa aq berkunjung kerumah Ana. Sebenarnya pas malam minggu aq juga berkunjung kerumahnya. Tapi karena dia selalu sendirian di rumah kalau pas hari minggu, jadi dia selalu memintaku untuk menemaninya.
Saat itu semua keluarganya pada keluar, ortu nya ada acara, adiknya ada les tambahan di sekolahnya. Jadi singkatnya klop sudah suasana di rumah itu. Setelah semua pergi, akhirnya kami berdua duduk di sofa depan TV. Saat itu acaranya lagi film Xena. Iseng-iseng lagi nonton aq nyeletuk,
“Ana, toketmu sama besar sama dia yah….” sambil aq menunjuk ke TV
Ana cuma bilang,
“Ihh mulai genit yah” setelah itu dia bersandar ke bahuku
Memang mesti diakui kalau toket pacarku besar banget, pokonya bikin nafsu dech… Pada saat dia bersandar, aq dapat melihat belahan toketnya, karena saat itu dia mengenakan kaos strit yg lubang lehernya sampai ke dada. ‘Gilakk dach toketnya sampe-sampe nggak muat tuh baju’ kataku dalam hati. Aq sudah tak dapat menahan lagi nafsuku, saat dia secara tak sengaja menggesek dadanya. Secepat kilat aq menciuminya dan melumatnya. Dia hanya bisa terengah-engah,
“Aaahhhh… mmmhhhh….”
Tanganku sudah sangat lincah bergerak. Munkin ini sudah wajar untuk semua pria kalau lagi berciuman. Toketnya yg begitu menantang aq remas Anada henti. Ciumanku tak hanya dibibir saja, kucoba untuk menjelajahi lehernya dan terus bergerak turun lagi sampai ke toketnya yg menantang itu.
Aq coba ciumi itu toket dari luar bajunya. Tangan ini tdk tinggal diam, yg satu meremas Anada henti toketnya sedang yg satu sibuk memegang pantatnya. Dia begitu terengah-engah ketika aq cium toketnya.
“Aaacchhh yank..!” itu suara yg keluar dari mulutnya.
Ciuman aq pindah kembali untuk mengulum bibirnya yg seksi. Aq coba merebahkan tubuhnya di sofa itu. Ketika sedang sibuk mengulum bibirnya, aq terkejut ketika dia menaik-naikkan pantatnya. Dan ini tentunya menggesek kemaluan aq. Terus terang saja sebelumnya aq tdk berkeinginan untuk berbuat lebih jauh lagi. Tapi begitu dia sampai bereaksi demikian, aq nggak bisa menahan lagi. Saat dia mulai menaik-naikkan lagi pantatnya aq coba membuka selangkangannya. Aq gesek kemaluannya dengan kemaluan aq yg sudah tegang banget. Oh.. biarpun masih terhalang oleh pakaian kami masing-masing, tapi tetap saja ada rasa hangat ketika kemaluan kami beradu.
Akhirnya aq beranikan diri untuk membuka bajunya. Dia menurut saja dan bahkan membukakan baju aq. Tangan aq semakin berani dengan membuka BH-nya. Begitu indah dua bukit itu. Segera aq lumat habis itu toket, aq ciumi, aq gigit-gigit kecil dan dia terengah-engah.
“Oghh Ben.. geli.. echh.. duuhhh sakit Ben.. jangan digigit!” aq nggak peduli erangannya.
Tangan yg satu sibuk meremas sedang yg satu sedang membuka celananya. Dia waktu itu memakai celana panjang katun. Aq coba membuka celananya dan mengelus kemaluannya. Oh ternyata terasa lembab dan hangat. Aq mainkan kemaluan dia yg cuma terhalang oleh kain tipis. Dia menggelinjang tak karuan.
“Oocchh.. oocchhh..!”
“Ana.. kamu sudah basah yach..?” tanya aq.
“Iyaa.. oocchh.. sstthhh.. aduh Benn.. sstthhhh!” dia mengerang lagi.
Akhirnya aq lepas semua pakaiannya. Dan aq pun melepas semua pakaian aq. Akhirnya kini kami sudah berbugil ria. Sejenak aq pandang dia, dan aq berbisik ke dia.
“Ana.. kita pindah ke kamarmu saja yach..?” dia mengangguk lemah.
Setelah di kamar, aq lanjutkan permainan tadi. Aq lumat lagi bibirnya, aq remas toketnya dan aq selipkan jari tangan yg satu kedalam memeknya, dia terengah kaget. Dia menggelinjang tak karuan.
“Ooocchhh.. ooohhhh.. sstthhhh!” Aq gosok jari itu keluar masuk.
Dia semakin gila menggelinjang. Aq gosok terus jari itu sampai suatu saat di mengejang panjang, mungkin dia sudah mencampai klimaksnya.
“Aagghhhh.. aacccchh.. Beni.. ooocchhh!”
“Croott.. crooott.. crooott..” jari ini basah kuyup oleh lendirnya.
Aq nggak peduli dia sudah klimaks. Aq lumat bibir dia dan terus menyusuri lehernya dan terhenti di dua buah bukit tinggi itu. Tangan aq meremasnya dan mulut ini tak henti menghisapnya. Erangannya mulai terdengar lagi kala aq hisap itu bukit.
Aq mainkan putingnya yg sudah mengeras. Aq gigit-gigit kecil sampai dia menggelinjang-gelinjang kegelian. Pada saat aq tak dapat menahan lagi k0ntol aq untuk melaksanakan kerjanya. Aq membuka kakinya itu melebar. Begitu ujung k0ntol aq beradu dengan memeknya, begitu hangat dan lembut yg terasa. Aq coba menekan pantat ini, dia mengerang dan tusukan aq meleset. Begitu sempit memek itu. Aq coba lagi setelah aq ludahi k0ntol aq. Aq bimbing k0ntol aq dengan tangan kanan aq. Aq tekan k0ntol aq sampai masuk kepalanya saja. Ana menjerit kesakitan,
“Oogghhhh.. Ben sakiit.. aaaghhh!” Aq coba tenangkan dia. Setelah dia tenang, aq tekan lagi k0ntol aq.
Aq sudah nggak peduli jeritan Ana. Aq masukkan habis k0ntol aq sampai pangkalnya. Ana menjerit-jerit dan meggeleng-gelengkan kepalanya. Dia menangis sambil menahan sakit.
“Iwaann.. ooogghhhh.. jangan dii.. aacchh.. aacchh.. sakiitt.. sakiitt Waann!” Memang aq juga agak terasa ngilu karena sempitnya memeknya.
Setelah k0ntol aq amblas semua, aq coba keluar masukan k0ntol aq. Ana masih mengerang-ngerang kesakitan. Tapi lama kelamaan erangan kesakitan itu mulai berubah menjadi erangan kenikmatan.
“Aaghhh.. sstthhh.. aachh.. ooocchhhh..!” Aq coba percepat goyangan aq.
Dan Ana pun mulai aktif menggoyang pinggulnya. Begitu terasa nikmat sekali.
“oohhh.. Ana.. truss.. ooocchh.. aacchh!”
“Waann.. oogghhh.. sstthhhh.. aawww.. ooocchhhh!” Tiba-tiba Ana mengerang kejang, rupanya dia sudah mencapai klimaksnya lagi.
“Waann.. aacchh.. nggaak kuuaatt.. aacchh.. aachh!” Croott.. crooott.. croooott, dia mengeluarkan maninya lagi.
Aq pun mulai merasa ada sesuatu yg memaksa keluar dari k0ntol aq ini. Aq percepat kayuhan itu dan akhirnya,
Baca Juga : Gara-Gara Kebelet Kencing Saya Diperkosa
“Ooogghhh.. Anaa.. oocchhhh.. sstt!” Croooott.. crooot.. crooott.. sperma aq juga akhirnya keluar dengan deras.Kami akhirnya terkulai lemas di atas kasur. Kukecup bibirnya dan dia tersenyum manis.
“Maafkan aq Ana, kesucianmu sudah aq ambil.” Dia tersenyum sambil mengeluarkan air mata.
Dia memeluk aq erat sekali. Sungguh aq sebenarnya nggak berniat terlalu jauh sama Ana. Tapi setan telah merasuk sampai aq dan Ana berbuat maksiat itu. Aq telah menyelewengkan arti cinta ke dalam nafsu bejat. Itulah pengalaman pertama aq dalam seks. Dan itu cuma berlangsung sekali antara aq sama Ana. Karena tak lama setelah Lebaran Idul Fitri kami berpisah. Biarpun telah berpisah, aq tak akan mungkin melupakannya. Terutama hari Minggu itu.
EmoticonEmoticon