Devi Pemuas Sex

Devi Pemuas Sex 


Cerita Dewasa - kali ini menceritakan pengalaman Pesta Sex dari seorang Manager Bank Swasta dan 2 anak buahnya yang melakukan pesta sex di kantornya dengan seorang wanita yang bernama Devi. Devi ini adalah pacar dari salah satu anak buah Manager Bank swasta tersebut. Saya kira cukup deskripsi dari cerita Sex ini, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.


Forum Judi Online - Sebut saja nama saya Anwar, usia saya 31 tahun, diumur yang masih tergolong muda aku sudah menjadi Manager disalah satu Bank swasta di kota Kudus ( Jateng). Saya membawahi beberapa anak buah, salah satu anak buah saya bernama Galih , ia berposisi sebagai sales marketing, seperti biasa tugas Sales Marketing adalah menemui customer dan memberi penjelasan mengenai penawaran dari perusahaan.

Pada hari itu adalah akhir pekan, kebetulan pada hari itu ada calon customer yang minta ditemui pada hari itu, kira-kira sekitar puku l1.00 WIB, Calon customer menelefon berasal dari kota Jepara ( tapi agak plosok lokasinya ) meminta presentasi mengenai penawaran yang kami berikan. Galih pun segera berangkat menuju Jepara bersama Feri (sales Marketing juaga). Gini Tinggalah kami ber 3 di kantor, yaitu saya, DeDev dan Brian.

Kira-kira setengah jam setelah keberangkatan Galih dan Feri datanglah seorang wanita cantik, ternyata ia adalah Devi. Kemudian sayapun mempersilahkan Devi untuk masuk dan menunggu Galih yang sedang dinas keluar. Ia pun juga bilang kalau memang disuruh Galih untuk menunggu di kantor. Kebetulan waktu itu Devi baru saja pulang dari kantor yang jarak kantornya kebetulan tidak terlalu jauh dari kantor kami.

Kemudian kami ber 4 pun mengobrol di ruang tengah kantor. Pada saat itu posisi duduk Devi di kursi meja kantor pacarnya, ia mengenakan blazer warna hitam dengan rok yang diatas lutut. Sungguh sangat menggoda sekali Devi ketika itu. kalau melihat postur tubuhnya boleh dijamin deh, semua laki-laki yang melihatnya pasti akan tergoda dengan pesona Devi.

Bandar Poker Online - Oh iya Devi ini masih berumur 22tahun, tinggi kurang lebih 165 cm, berat 49 kg dan kira-kira ukuran bra Devi 34 A. Sekitar jam 13.00 Galih menelfon kantor, memberi kabar kalau ban belakang mobilnya bocor, padahal posisi GAlih ada di tempat yang jauh dari pemukiman dan belum sampai ke tempat calon customer.

Dan Ia pun bergegas mencoba untuk mencari tempat tambal ban di dekat lokasi, dan Galih juga sempat bebincang dengan Devi untuk sabar menunggu. Kemudian Kami pun meneruskan perbincangan kami berempat. Dengan bercanda kami juga menggoda Devi dengan cerita-cerita mengenai hubunganya dengan Galih . pada waktu itu cuaca terlihat mulai mendung. Dan benar saja tidak beberapa lama kemudian turun hujan. Aku mencoba menghubungi HP Galih, dan ternyata ia masih mencari tempat tambal ban. Setelah selesai kamkpun melanjutkan obrolan kami,

“ Devi, gimana “ punya ” Galih , gede nggak? ”, tanya DeDev menanyakan sesuatu yang membuat merah padam muka Devi.

“ Ah…mas DeDev…tanyanya kok gitu…rahasia dong ”, jawab Devi malu-malu.

“ Gedean mana kalo sama punya Pak Anwar …. ”, tanya DeDev sambil menyebutkan namaku.

“ Ah… mas DeDev… ”, jawab Devi lagi.

Perbincangan seperti itu pun terus berlanjut. Kami semakin memojokkan Devi dengan pertanyaan-pertanyaan menjurus sex. Kami juga tahu kalau Devi sudah sering berhubungan badan dengan Galih dari cerita Galih sendiri. Dan hal itupun tidak kami tutupi dalam pertanyaan untuk memojokkan Devi,

Bandar Judi Online - “ Eh, kalian berdua jangan anggurin Devi gitu aja donk, kasih Devi minum gih !!!!, perintahku kepada DeDev dan Brian dengan perintah simbolis. Rupanya DeDev dan Brian tahu apa maksudku.

“ Oh iya, sori Devi ya Dev…. hhe ” jawab Brian sekenanya sambil pura-pura berjalan menuju belakang ,padahal ia berjalan kearah belakang kursi Devi dan hal itu tidak disadari Devi. Diluar hujan semakin deras. Dengan gerakan kilat Brian merangkul Devi dari belakang,

“ Gini.., ” kata Brian dengan mendekap erat Devi.

“ Kamu pikir deh Dev… umurmu baru 22 dan tubuhmu sangat sexy, bisalah kalau kami kami nyobain kamu … hhe ” lanjut Brian semakin erat mendekap Devi yang meronta dan terkejut mendapat perlakuan seperti itu.

“ Ah … apa-apaan ini ” teriak Devi , sehingga tampaklah wajahnya yang ketakutan.

Hal ini semakin membuat kami bertiga jadi nafsu saja. Tiba-tiba saja DeDev menarik kaki Devi,

“ Diam…sebentar Dev..! ” perintahku sambil mencoba melepas kancing blazer yang Devi pakai.
Lalu DeDev dengan terburu buru ikut mencoba melepas rok yang dipakai Devi dan sambil bicara kepada saya,

“ Dah boss ditidurin aja dulu di lantai ”.

Agen Judi Online - Devi semakin meronta dan coba berteriak tapi dekapan tangan Brian dan DeDev membungkam erat mulut Devi. Dan teriakan lenyap ditelan suara derasnya hujan.

“ Sudah kamu ngga usah melawan, yang penting sekarang kamu santai aja di lantai dan ikutin permainan kami ” timpalku.

“ Permainan apa …..? ” tanya Devi dengan ketakutan.

Tapi kami senang sekali, apalagi saya melihat Devi seperti ini. Saya jadi tambah nafsu,
“ Ok-ok ..baik.., ” kata Devi tiba-tiba,

“ Kalian semua sudah tahu kalau aku sering berhubungan badan dengan mas Galih, tapi jangan ceritakan kejadian ini ya… aku mau melayani permainan kalian… ”, kata Devi membuat kami bertiga terkejut mendengarnya.

Tiba-tiba saja Devi langsung mendekati saya dan segera menciumi saya di bibir. Reflek saya merespon. Lidah kami saling ‘bergerilya’. Kemudian ciuman Devi berganti ke bibir Brian, hm.. enaknya pikirku. Dan berganti lagi ke bibir DeDev. Aku jilati leher Devi, terusia juga menjilati kuping DeDev.

Tanpa sadar Devi mendesah, “ Ahh, enak, Mas… terus..! ”

“ Sekarang aku buka baju kamu….! Tapi tangan kamu tetap Diam ya…. ” kataku.

“ Aduh dingin dong..! Masa mau ML saya yang ditelanjangi dulu..! ” jawab Devi.

Bandar Live Poker Online - Dengan cepat aku membuka baju Devi dan langsung aku lempar. Dengan sigapnya DeDev dan Brian langsung bergerilya di payudara Devi. Disingkaplah BH Devi sehingga mereka berdua bisa menggigit kedua Pentil Devi.

“ Ahh, enak gigitannya…. ” Devi mendesah pelan.

Samar-samar saya melihat Devi sambil memperhatikan wajah saya dan ia tersenyum. Sekarang tangan saya mencoba mencari buah payudara Devi untuk saya remas-remas. Brian dan DeDev segera menuju bagian bawah tubuh Devi.

“ Pokoknya santai saja Dev…! ” kata Brian sambil menaikkan rok yang dikenakan Devi.

“ Hmm.., CD model low cut dengan warna hitam nih..! ” ujar DeDev sambil bergumam melihat CD yang dipakai Devi.

“ Kamu tahu saja kesukaan kami..! ” kata DeDev, “ Dan kamu seksi banget dengan CD warna ini, bikin kita nafsu….! ” kataku. Dan sekarang Devi sudah berjongkok untuk mulai mengkulum.

“ Oohh, enak, sedot lagi yang kuat Dev..! ” kata saya sambil mendesah.

Kurang lebih 15 menit Devi telah mengkulum Kont*l kami bertiga. Kemudian Devi dengan perlahan melepas sendiri seluruh baju, rok dan pakaia n dalamnya.

“ Sekarang…sentuh tubuh telanjangku….! ” kata Devi memerintah kami bertiga.

Bandar Capsa Susun - Kesempatan ini tidak kami sia -sia kan. Langsung saja saya rebahkan Devi di lantai dan saya jilati vag*nanya, dan Brian juga tidak kalah ganasnya menyedot habis kedua putting Devi sedangkan DeDev melumat habis bibir Devi. .Samar-samar saya mendengar Devi mulai mendesah. Kali ini saya gantia n ke buah payudara Devi, saya menjilati dulu pinggirnya secara bergantia n, dari kanan ke kiri. Tetapi saya tidak menyentuh sedikit pun Pentil Devi. Dan Devi kemudian bicara,

“ Ayo isep… Pentil saya..! ”

“ Wah ini saatnya ..! ” pikir saya dalam hati.

“ Kamu minta diisep Pentil kamu..! ” jawab saya sambil tersenyum.

Saya lihat Brian dan DeDev tersenyum melihat Devi terkapar pasrah. Tidak lama setelah saya memainkan buah payudara Devi, saya turun lagi ke vag*nanya. Tampaklah bulu-bulu Vag*na Devi yang begitu halus dan dicukur rapih. Dengan sigap saya langsung menghisap Vag*na Devi.

“ Ohh.. enakk..! Terus donk Mas..! ” sahut Devi sambil mendesah.

Kalimat itu membuat saya tambah semangat, maka saya tambah lia r untuk menghisap vag*nanya.

“ Ahh….aku mau keluar, ” lirih Devi.

Dan tiba-tiba saja cairan Vag*na Devi keluar diiringin teriakan dari Devi.

“ Mas, kamu kok hebat ….mainin memekku..? ” kata Devi terputus-putus.

Saya hanya tersenyum saja,

“ Masukin punya mas…sekarang..! ” pinta Devi.

“ Nanti dulu, Pentil kamu aku isep lagi..! ” jawab saya.

Banadar Ceme Online - Maka dengan cepat langsung Pentil yang berwarna coklat muda itu saya hisap dengan kencangnya secara bergantia n, kiri dan kanan.

“ Ahh, enakk mas..! Kencang lagi..! ” teriak Devi.

Mendengar suara wanita lagi terangsang begitu membuat saya tambah nafsu, apalagi peDevku sudah dari tadi menunggu giliran ‘masuk’. Maka langsung saja saya memasukkan Kont*l saya ke Vag*na Devi.

“ Sempit banget memek Devi…! ” pikir saya dalam hati.

Setelah sedikit bersusah payah, akhirnya masuk juga Kont*l saya ke Vag*na Devi,

“ Dev…memek kamu enak dan sempit …. ” kata saya dengan nafas yang mulai tidak teratur.

Dan kalimat saya dibalas dengan senyum oleh Devi yang sedang merem melek. Begitu masuk, langsung saya goyangkan. Yang ada hanya suara Devi yang terus mendesah dan teriak.

“ Terus mas… tambah cepet ..! ”

Dan sekilas di samping saya tampak Brian dan DeDev dengan Kont*l mereka sudah menegang.

“ Sabar …tunggu giliran Kalian, sekarang aku beresin dulu memek Devi ini..! ” jawab saya sambil sambil menggoyangkan Devi.

Bandar Ceme Online - Brian dan DeDev hanya menganggukan kepala. Tidak lama kemudian Devi minta ganti posisi, kali ini ia mau di atas. Kami pun berganti posisi.

“ Ahh.., enakk.., Kont*l mas terasa banget didalam..! ” teriak Devi sambil merem melek.
10 menit kemudian Devi teriak,

“ Ahh.., aku keluar lagi..! ” dan ia langsung jatuh ke pelukan saya.

Tetapi saya belum keluar. Akhirnya saya ganti dengan gaya dogy. Kali ini kembali Devi menjerit,

“ Terus… mas..! ”

Tidak lama kemudian saya merasa kalau saya sudah mau keluar,

“ Dev, mau keluarin dimana..? ” tanya saya.

“ Di muka saya saja. ” jawabnya cepat.

Kemudian,

“ Croott... Croott...Croott... ” sperma saya saya keluarkan di wajah Devi.

Kemudian Devi dengan cepat membersihkan Kont*l saya, bahkan saya sampai ngilu dengan hisapannya. Tidak lama saya pun jatuh lemas di sampingnya. Saya melihat Brian dan DeDev meremas Kontol masing-masing dan ia pun melihat Devi dengan tatapan ingin mendapat perlakuaan yang sama seperti saya.

Tiba-tiba saja DeDev mencium Devi dengan ganasnya. Secara reflek Devi membalasnya. Kemudian ciuman DeDev mulai turun ke leher Devi dan payudara Devi. Devi hanya pasrah diperlakukan seperti itu. Payudara Devi diremas-remas oleh DeDev dan sapuan lidahnya mulai turun ke daerah bawah.

“ Hmm.., Vag*na kamu bakal aku bikin basah lagi…..! ” kata DeDev dengan suara menggoda.

Kemudian tanpa diperintah DeDev segera mencium dan menjilati Vag*na Devi dengan lahapnya seperti orang yang kelaparan.

“ Ahh.. ahh.. ahh.., enak mas..! ” timpal Devi.

Bandar Domino Qiu-Qiu - Kemudian Brian tidak mau kalah, segera Brian raih buah payudara Devi dan segera menghisapnya. Brian mulai dari Pentilnya yang kanan, kemudian beralih ke yang kiri, Brian juga remas-remas buah payudara Devi.

“ Yang kencang mas..! ” kata Devi lirih.

Kurang lebih 5 menit Brian memainkan payudara Devi, kemudian Brian turun ke vag*nanya. Tampaklah Vag*na Devi yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang rapih itu sudah tampak basah.

“ Memek kamu sudah basah Dev.., sudah ngga tahan yach..? ” kata Brian sambil tersenyum.

Devi hanya menangguk saja tanpa mengeluarkan suara sedikit pun. Kemudian Brian mendekatkan mulutnya ke depan Vag*na Devi, dan langsung Brian hisap jilati Vag*na Devi,

“ Teruss..! Enak…mas! ” itulah suara yang terdengar dari mulut Devi.

Setelah 10 menit Brian memainkan Vag*na Devi, Brian melakukan gerakan lebih jauh. Dan dengan segera Brian memasukkan peDevnya ke dalam Vag*na Devi.

“ Pelan-pelan….! ” kata Devi.

Brian hanya tersenyum dan segera mencium Devi, dan Devi pun membalasnya dengan penuh semangat. Bless, seluruh Kont*l Brian kini berada di dalam Vag*na Devi. Dan tanpa dikomando lagi Brian segera bergerak diikuti goyangan pinggul Devi. Devi memeluk Brian begitu eratnya dan Brian memperhatikan wajah Devi yang sedang merem melek seakan-akan tidak ingin berhenti memperoleh kenikmatan.

5 menit kemudian Devi ingin berganti posisi.

“ Gantia n dogy …! ” pinta Devi

Brian turuti saja kemauan Devi.

“ Bless, bless.., bless..! ”
Sedikit terdengar suara peDev dan vagina yang sedang berlomba, karena Vag*na Devi sudah basah dan menurut Brian, Devi tidak lama lagi akan keluar. Dan benar saja dugaan Brian, tiba-tiba saja Devi teriak,

“ Ah.., ahh.., ahh.., aku keluar..! ”

Kemudian Devi langsung jatuh lemas dengan posisi telungkup, sementara Kont*l Brian masih tertancap dalam Vag*na Devi. Brian segera menggerakkan peDevnya supaya dapat juga segera keluar. Tidak lama Brian terasa ingin keluar.

“ Keluarin di mana Dev..? ” tanya Brian.

“ Di dalam …..! ” jawab Devi dengan suara yang terbata-bata.

Lalu, “ Crott, crott..! ” Kont*l Brian segera mengeluarkan semburan spermanya.

“ Ahh..! ” Brian bersuara dengan keras, “ Enak….! ” lanjut Brian.
Kemudian Brian langsung rebah di sebelah kanan Devi, sementara DeDev tersenyum memperhatikan mereka berdua karena belum mencicipi Devi.

“ Wah capek kamu Devi..? ” tanya DeDev.


Devi yang sudah lemas hanya dapat tersenyum. Singkat cerita setelah istirahat beberapa menit, Devi melanjutkan meladeni permainan DeDev. Tanpa terasa hampir tiga jam kami menikmati tubuh Devi. Setelah selesai kira-kira setengah jam sebelum jam 4 sore Galih datang. Kami hanya tersenyum melihat Galih yang ketika itu mencium pipi Devi dengan mesranya. Sungguh skadal gangbang yang menakjubkan dan tak terlupakan. Maafkan kami sobat kami telah menyetubuhi pacarmu ( kata dalam hati kami ). SelesaI.
Previous
Next Post »