Kusetubuhi Ketiga Tanteku
kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Remaja yang bernama Ronny.Berawal dari penemuan foto-foto telanjang milik ke tiga tante-nya, yaitu Tante Siska, Lina dan Winda, Ronny-pun bisa menikmati hangat dan nikmatnya liang senggama milik tante-nya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini. Bandar Live Poker Online
Hey para penggemar cerita sex, Nama saya Ronny, saya seorang Pria yang sudah cukup umur untuk mengenal Sexs, Umur saya 19 tahun. Saya akan menceritakan tentang cerita sex nyata saya di situs dewasa ini. Kisah ini berawal ketika saya sedang berada di Home stay atau semacam rumah singgah kedua milik Om saya. Kebetulan sekali saat itu naluri saya tiba-tiba menuntun untuk masuk ke kamar tante Siska.
Tanpa saya duga ketika saya telah masuk didalam kamar tante Siska, saya melihat sebuah album foto di kamar itu, tepatnya berada diatas meja samping ranjang tante Siska. Oh iya tante Siska ini adalah Istri pertama om saya. Om saya ini memliki 3 istri, Tante Siska, Lina, dan Winda. Karena saya penasaran, saya-pun mendekat dan mulai membuka album foto itu.
Bandar Poker Online - Setelah membuka, Wow… ternyata album itu berisi foto bugil tante-tante saya. Dengan seksama saya mengamati foto-foto tersebut, foto-foto telanjang itu saya amati dengan penuh penghayatan dan hasrat. Walaupun istri-istri om saya rata-rata sudah ber-usia di kepala 4, namun Tante Winda dan Tante Lina mempunyai bentuk tubuh yang tidak kalah dengan para ABG.
Sebagai laki-laki normal saya-pun menjadi terangsang, naluri lelaki saya-pun ingin rasanya bisa menikmati indahnya tubuh mereka secara langsung. Sampai pada akhirnya saya mempunyai ada pikiran Mesum dan saya mencari cara agar bisa memperdaya mereka dengan mengancam akan menyebarkan foto-foto bugil mereka. Seketika itu saya-pun mulai menyusun rencana, siapa yang akan saya perdaya.
Setelah beberapa saat berfikir saya-pun memilih untuk, memperdaya Tante Tante Winda dan Tante Lina. Tante Lina ini berusia 41 tahun dan Tante Winda 42 tahun. Singkat cerita saya-pun, mulai menelefon Tante Winda dan Tante Lina. Saat itu saya berkata pada mereka, agar mereka berdua menemuiku di Home stay milik Om saya, Saat itu dengan alasan ada hal penting yang akan saya katakan kepada mereka. Agen Poker Online
Pada esok hari-nya, saya yang kemarin kembali kerumah, sekarang bersiap-siap untuk pergi ke Home Stay itu. Oh iya saat itu saya membuat janji kepada tante Lina dan Winda untuk datang di Home Stay itu pukul 09.00 pagi. Pada waktu itu aku segaja datang duluan untuk mengatur kondisi dan meminta penjaga Home Stay itu untuk pulang kampung dengan alasan memberi cuti tahunan kepada penjaga itu.
Kira-kira setelah setengah jam penjaga Home Stay itu pergi, Tante Winda dan Tante Lina-pun akhirnya sampai ke Home Stay. 5 menit setelah mereka datang, lalu saya-pun meminta mereka untuk duduk dan berkumpul masuk di ruang ruang tamu Home Stay itu,
“ Ayo tnate-tanteku yang cantik, silahkan berkumpul ”, sambut manis saya kepada mereka.
“ Ih… kamu bisa aja deh Ronny, masak udah umur segini masih dibilang cantik ”, ucap Tante Lina.
“ Emang masih cantik kog Tante, hhe… udah duduk dulu Tante ”, jawab saya.
“ Iya deh Ronny, kita duduk. Ngomong-ngomong ada apa sih Ronny kamu panggil kita kesini ??? ” tanya Tante Winda penasaran.
Tante Winda yang saat itu mengenakan kemeja lengan panjang dengan celana jeans ketatnya terlhat cantik dan sexy sekali. Ditengah aku memandang Tante Winda, tante Lina-pun bertanya juga,
“ Iya Mik, emangnya ada apa sih, kayaknya ada hal penting banget deh ??? ”, Tante Lina bertanya.
Bandar Judi Online - Saat itu saya tidak langsung menjawab Tante Lina. Yang tadinya saya terpukau melihat Tante Winda, gini aku-pun semakin kagum dengan cara berbusana Tante Winda yang saat itu mengenakan kemeja tanpa lengan dengan rok diatas lutut. Busana itu membuat Tante Lina yang putih, semok dan ber-payudara besar terlihat sangat menggairahkan sekali. Setelah puas memandangi mereka sayapun menjawab,
“ Saya mau tanya sama Tante berdua, ini milik siapa ya ??? ”, ucap saya sembari mengeluarkan sebuah bungkusan yang di dalamnya berisi setumpuk foto.
Saat itu Tante Winda-pun kemudian melihat bungkusan itu dan mengeluarkan iso bungkusan itu. Setelah melihat lalu Tante Winda-pun berkata,
“ Apa-apaan Mik, maksud kamu apa menunjukan foto-foto ini kepada kita? Darimana kamu dapatkan foto-foto ini ??? ” tanya Tante Winda panik mendapatkan foto-foto telanjang dirinya.
“ Ronny... apa-apaan ini, dari mana barang ini?” tanya Tante Lina dengan tegang.
“ Hemm... begini Tante Winda, waktu itu saya kebetulan lagi bersih-bersih, pas kebetulan dikamar Tante Siska saya lihat kok ada foto-foto telanjang tubuh Tante-tante yang aduhai itu “, jawab saya sembari tersenyum.
“ Baik... kalau gitu serahkan klisenya?” Ucapku saya Tante Lina.
“ Baik tapi ada syaratnya lho “, jawab saya.
“ Emang apa syaratnya Mik ??? kamu jangan malu-maluin tante kamu sendiri dong, udah kita selesaikan secara baik-baik yah ”, ucap Tante Winda dengan ketus.
“ Iya Mik, tolong lah Mik, pokok-nhya apa yang kamu minta, bakal tante turutin deh. dengan syarat asal kamu kembalikan Foto-foto kit ”, tambah Tante Lina memohon.
“ Tenang aja Tante, Ronny nggak minta apa-apa kog, cuma Ronny hanya ingin melihat tante-tanteku ini telanjang didepan mataku ini ”, ucap saya.
“ Jangan kurang ajar kamu! ”, ucapku saya Tante Winda dan Tante Lina dengan marah dan menundingnya.
“ Wah... wah... jangan galak gitu dong Tante, saya kan nggak sengaja, justru Tante-tante sendiri yang ceroboh kan “, jawab saya sembari menggeser dudukku lebih dekat lagi.
“ Bagaimana Tante ? ”, ucapku memastikanya lagi.
“ Hei... jangan kurang ajar, keterlaluan !!! ”, bentak Tante Lina sembari menepis tanganku.
“ Bangsat... berani sekali, kamu kira siapa kami hah... dasar orang kampung !!!” Tante Winda menghardik dengan marah dan melemparkan setumpuk foto itu ke wajahku.
“ Hehehe... ayolah Tante, coba bayangkan, gimana kalo foto-foto ini nantinya terpajang di kantor Om ??? bisa- bisa Tante semua jadi terkenal deh !!!” ucap saya lagi.
Kulihat disamping kananku Tante Winda terdiam sejenak, kurasa dia memikirkan apa yang saya ucapkan tadi. Lalu Tante Winda berkata, Agen Judi Online
“ Kenapa harus kami yang harus kamu jadikan sasaran, sedangkan tante Siska nggak kamu apa-apakan ???” tanya Tante Winda lemas.
“ Tenang aja Tante, nanti juga Tante Siska akan dapat giliran. Bagaimana Tante ? Apa sudah berubah pikiran ??? ”, ucap saya memastikan lagi.
“ Baiklah, tapi kamu hanya melihat saja kan?” tanya Tante Lina.
“ Okey, dan kalau boleh sekalian memegangnya?” jawab saya.
“ Kamu jangan macam-macam Ronny ”, ucap Tante Winda.
“ Biarian ajalah Mbak, daripada kita ketahuan “, jawab Tante Lina.
Sesaat itu juga Tante Lina dan Tante Winda sembari berdiri mereka mulai melepas pakaiannya sembari memasang expresi wajah sedikit marah. Setelah beberapa menit, kini kedua Tante saya itu telanjang bulat dihadapanku. Tante Winda walau sudah berusia 42 tahun tapi tubuhnya masih montok, dengan kulit kuning langsat dan kedua payudaranya yang besar menggantung bergoyang-goyang.
Turun kebawah tampak pinggulnya yang lebar serta bulu hitam di selangkangan amat lebat.Tidak kalah dengan tubuh Tante Lina yang berusia 41 tahun dengan tubuh langsing berwarna kuning langsat, serta payudaranya yang tidak begitu besar tapi nampak kenyal dengan puting yang sedkit naik keatas. Pinggulnya juga kecil serta bulu kemaluannya di selangkangan baru dipotong pendek.
“ Sudah Ronny?” tanya Tante Winda sembari mulai memakai bajunya kembali.
“ Eh, belum Tante, kan tadi boleh pegang sekalian, lagian saya belum lihat Memek Tante berdua dengan jelas “, jawab saya.
“ Kurang ajar kamu “, ucap Tante Lina setengah berteriak.
“ Ya sudah kalo nggak boleh kukirim foto Tante berdua nih?” ucap saya.
“ Baiklah, Apalagi yang mesti kami lakukan? ”, balas Tante Winda.
“ Coba Tante berdua duduk di sofa ini “, ucap saya.
“ Dan buka lebar-lebar paha Tante berdua “, ucap saya ketika mereka mulai duduk.
“ Begini Ronny, Cepat ya “, balas Tante Lina sembari membuka lebar kedua pahanya.
Hingga tampak KewaLinaan-nya yang berwarna kemerahan,
“ Tante Winda juga dong, rambutnya lebat sih, nggak kelihatan nih “, ucap saya sembari jongkok diantara mereka berdua.
“ Beginikan “, jawab Tante Winda.
Bandar Poker Online - Saat itu Tante Winda mulai membuka lebar kedua pahanya dan tangannya menyibakkan bulu kewaLinaan-nya kesamping hingga tampak KewaLinaan-nya yang kecoklatan.
“ Ronny pegang sebentar ya?” ucap saya sembari tangan kananku coba meraba selangkangan Tante Winda sementara tangan kiriku meraba selangkangan Tante Lina
.
Kumainkan jari-jari kedua tanganku di liang senggama Tante Winda dan Tante Lina.
“ Sudah belum, Ronny... Ess... “, ucapku saya Tante Winda sedikit mendesah.
“ EEummmm... uuhh... jangan Ronny, tolong hentikan... Eummmm!” desah Tante Lina juga ketika tanganku sampai ke belahan kemaluannya.
“ Sebentar lagi kok Tante, memang kenapa ? ”, tanysaya pura-pura sembari terus memainkan kedua tanganku di liang senggama Tante Winda dan Tante Lina yang mulai membasah.
“ Eh, ini apa Tante?” tanysaya pura-pura sembari mengelus-selus Clitoris mereka.
“ Ohh... Itu Clitoris namanya Ronny, jangan kamu pegang ya... ”, desah Tante Winda menahan geli.
“ Iya”, jawab singkat saya.
“ Jangan kamu gituin terus Clitoris Tante dong “, ucap Tante Lina.
“ Memang kenapa Tante, tadi kata-nya boleh “, ucap saya sembari terus memainkan Clitoris mereka.
“ Ssss... Aghhhh... OUghhhh... geli Mik… Oughhh… Ssss… “, Desah Tante Winda dan Tante Lina.
“ Ini liang senggama-nya ya Tante?” tanya saya sembari memainkan tanganku didepan liang senggama mereka yang semakin basah.
“ Boleh dimasukin jari nggak Tante? ”, tanya saya. Agen Judi Online
Kembali jariku membuka belahan liang senggama mereka dan memasukkan jariku, Zlebbb… bunyi jariku keluar masuk di liang senggama Tante Lina dan Tante Winda yang makin mendesah-desah tidak karuan,
“ Jangan Ronny, jangan kamu masukin jari kamu... OUghhhh... “, Desah Tante Lina.
“ Jangan lho Ronny... Ssss... Aghhhh... ”, desah Tante Winda sembari tangannya meremasi sofa.
“ Kenapa? Sebentar saja kok, masukin ya “, ucap saya sembari memasukkan jari tengahku ke liang senggama mereka masing-masing.
“ Aghhhh... Ronny... “, desah Tante Winda dan Tante Lina bersama-sama merasakan jari Ronny menelusur masuk ke liang senggama mereka.
“ Ssss... Aghhhh... Eummmm... !!” Tante Winda dan Tante Lina mulai meracau tidak karuan saat jari-jariku memasuki liang senggama dan memainkan Clitoris mereka.
“ Bagaimana Tante Winda “, tanysaya mulai memainkan jariku keluar masuk di liang senggama mereka.
“ Saya cium ya Tante yahh ? ”, tanysaya kepada Tante Winda sembari mulai memainkan lidahku pada KewaLinaan-nya.
Bandar Poker Online
“ Sebentar ya Tante Lina “, ucap saya.
“ Jangan... Ssss... Aghhhh... Ronny... ena... Desah Tante Winda sembari tangannya meremasi rambutku menahan geli.
“ Gimana Tante rasanya, enak nggak... ??? “, tanya saya kepada Tante Winda.
“ Ssss... Aghhhh... Ronny... Geli Mik... Oughhhh… ”, Desahnya merasakan daerah sensitifnya terus kumainkan sembari tangannya meremasi kedua payudaranya sendiri.
“ Agh... Ughhhh… Ssss… Teruss... Mik… Aghhhh… ”, desah Tante Winda seperti tidak kuat lagi menahan nafsunya.
Sementara Tante Lina memainkan KewaLinaan-nya sendiri dengan jari tanganku yang dia gerakkan keluar masuk. Dan Tante Winda mendesah ketika mendekati klimaks-nya dan,
“ Ouhhhh... Sssss… Tante udah nggak kuat lagi Ronny… Ughhhh… “, Desah Tante Winda merasakan lidahku keluar masuk diliang senggama-nya.
“ Oughhhh… Mik, Tante Winda keluar Ronny... Aghhhh… “, desah lemas Tante Winda dengan kedua kakinya menjepit kepalsaya di selangkangannya.
Tahu Tante Winda sudah keluar saya bangkit lalu pindah ke liang senggama Tante Lina dan kubuka kedua pahanya lebar-lebar. Sama seperti Tante Winda Tante Lina juga meracau tidak karuan ketika lidahku menggila pada liang senggama-nya.
“ Aghhhh... Ssss… Mik... nikmat sekali... Oughhh… “, Desah Tante Lina klimaks-nya menekan kepalsaya ke selangkangannya.
Tante Lina di sofa dan kubuka lebar-lebar pahanya. Kubenamkan lidahku liang senggama Tante Lina, ku sedot-sedot Clitoris liang senggama Tante Lina yang ssudah basah itu,
“ Teruss... Ronnyo... Tante... mau keluar... Oughhhh... ”, Desah Tante Lina merasakan klimaks pertamanya. Ronny lalu duduk diantara Tante Winda dan Tante Lina.
“ Gantian dong Tante, punysaya sudah tegang nih “, menunjukkan sarung yang saya pakai tampak menonjol dibagian kemaluanku pada Tante Winda dan Tante Lina.
Kuminta mereka untuk menjilati kemaluanku,
“ Kamu nakal Ronny, ngerjain kami “, ucapku saya Tante Winda sembari tangannya membuka sarungku hingga tampak kejantanan saya yang mengacung tegang keatas. Agen Judi Online
“ Iya... awas kamu Ronny... Tante hisap punya kamu nanti... “, balas Tante Lina sembari memasukkan kejantanan saya pada mulutnya.
“ Ssss... Aghhhh... Tante... terus... “, Desah Ronny sembari menekan kepala Tante Lina yang naik turun di kejantanannya.
Tante Winda terus menjilati kejantanan saya gantian dengan Tante Lina yang lidahnya dengan liar menjilati kejantanan saya, dan sesekali memasukkannya kedalam mulutnya serta menghisap kuat-kuat kejantanan saya didalam mulutnya.
“ Sruppp... Sruppp... Sruppp... ”, demikian suara ketika dia mengkulum Penis saya.
“ Ughhhh… udah... Mik, Tante udah nggak kuat lagi... Ssss… Aghhhh… “, Desah Tante Lina sembari mengangkat kepalsaya dari KewaLinaan-nya.
“ Tunggu dulu ya Tante Winda, biar saya dengan Tante Lina dulu “, ucap saya sembari menarik kepala Tante Winda yang sedang memasukkan kejantanan saya kemulutnya.
“ Tante Lina sudah nggak tahan nih “, ucap saya sembari membuka lebar-lebar kedua paha Tante Lina dan berlutut diantaranya.
“ Ayo Ronny, cepetan masukin… Sssss… “, desah Tante Lina sembari tangannya mengarahkan kejantanan saya pada KewaLinaan-nya.
“ Ughhhh... Ssss… Aghhhh… ”, Desah Tante Lina panjang merasakan kejantanan saya meluncur mulus sampai mencapai rahimnya.
Tante Lina mengerang setiap kali saya menyodokkan kejantanannya. Gesekan demi gesekan, sodokan demi sodokan sungguh membuatku terbuai dan semakin menikmati permainan Sex ini, saya tidak peduli lagi orang ini sesungguhnya adalah Tante saya sendiri. Lalu saya meminta Tante Lina untuk menjilati liang senggama Tante Winda yang saat itu sedang jongkok diatas bibir Tante Nit,
“ Ughhhh... Aghhhh… Geli sekali Nit… Sssss… Aghhhh… ”, desah Tante Winda setiap kali lidah Tante Lina memasuki KewaLinaan-nya.
Badar Judi Online - Sementara saya sembari menyetubuhi Tante Lina tanganku meremas-remas kedua payudara Tante Winda. Tiba-tiba Tante Lina mengangkat pinggulnya sembari mengerang panjang keluar dari mulutnya. “ Ahhss... Ronny Tante keluar... ” “ Sudah keluar ya Tante Lina, sekarang gilran Tante Winda ya “, ucap saya sembari menarik Tante Winda untuk naik kepangkuanku.
Tante Winda hanya pasrah saja menerima perlsayaannya. Kuarahkan kejantanan saya ke liang senggama Tante Winda, Lalu Aghhhh... desah Tante Winda merasakan liang senggama-nya dimasuki kejantanan saya sembari pinggulnya mulai naik turun. Kunikmati goyangan Tante Winda sembari ‘menyusu’ kedua payudaranya yang tepat di depan wajahku, payudaranya kukulum dan kugigit kecil.
“ Teruss... Tante, Memek (Vagina) Tante enak... ”, Desahku sembari terus dalam mulutku menghisap-hisap puting payudara-nya.
“ Kontol kamu juga perkasa sekali Ssss... Aghhhh... ” Desah Tante Winda sembari melakukan gerakan pinggulnya yang memutar sehingga kejantanan saya terasa seperti dipijat-pijat.
“ Sebentar Tante, coba Tante balik badan “, ucapku sembari meminta Tante Winda untuk menungging.
Kusetubuhi Tante Winda dari belakang, sembari tanganku tangannya bergerilya merambahi lekuk-lekuk tubuhnya. Harus kusayai sungguh hebat waLina seumur Tante Winda mempunyai liang senggama lebih enak dari Tante Lina yang berusia lebih muda. Sudah lebih dari setengah jam saya menggarap Tante Winda, yang makin sering mendesah tidak karuan merasakan kejantanan saya menusuk-nusuk KewaLinaan-nya.
Tak lupa saat itu tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang-goyang akibat hentakan kejantanan saya di KewaLinaan-nya,
“ Ssss... Aghhhh... Ronny, Tante mau keluar... ” Desah Tante Winda.
“ Sabarr... Tante, sama-sama
” ucap saya sembari terus memainkan pinggulku maju-mundur. “ Aghhhh ss... Tante Winda keluar... “, melenguh panjang.
“ Saya belum, Tante “, ucap saya kecewa.
“ Pake susu Tante aja ya “, jawab Tante Winda jongkok didepanku sembari menjepitkan kejantanan saya yang ssudah licin mengkilap itu di antara kedua payudaranya yag besar, lalu dikocoknya.
“ Sssss… Terus Tante … Oughhh… enak… Ssss... Aghhhh… “, Desahku.
Melihat hal itu Tante Lina bangun sembari membuka mulutnya dan memasukkan kejantanan saya ke mulutnya sembari dihisap-hisap. Tak lama setelah mereka memainkan kejantanan saya, pada akhirnya,
“ Crotttt… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”,
Lega sekali rasanya, pada akhirnya kejantana saya-pun, mennyemburkan air mani-nya dengan derasnya. Sampai-sampai air mani saya pada saat itu, membasahi wajah dan payudara Tante Winda dan Tante Lina. Lalu saya berkata,
“ Para tante-tante tersayangku, terima kasih banyak yah atas service sex-nya…hhe… ”, ucap saya sembari meremas payudara mereka masing-masing dan beranjak pergi ke toilet untuk membersihkan diri.
Singkat cerita sejak saat itu, saya-pun sering melakukan hubungan sexs dengan Tante Lina dan Tante Winda. Saya sering meminta mereka untuk melayani saya ketika saya sedang mempunyai birahi yang tinggi. Karena memang berhungan sexs itu nikmat sekali, sampai-sampai aku melupakan bahwa mereka adalah istri dari Om saya. Sungguh benar-benar sebuah candu yang sangat luar biasa. Selesai.
Baca Juga : Dokter Kandungan Kesayagan ku
EmoticonEmoticon