Dokter Kandungan Kesayanganku

Dokter Kandungan Kesayanganku

kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Wanita bersuami yang bernama Lika. Lika ini memang seorang Maniak sex, Sampai suatu hari dia pergi kepada Dokter kandungan. Tidak Disangka setelah Lika masuk keruang Praktek Dokter kandunagn itu, Dokter itu bernafsu kepada Lika, dan begitu juga dengan Lika. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.




Pada hari ini suami Lika sedang pergi keluar kota karena dinas luar dari kantor nya. Saat itu kurang lebih selama 10 hari suami Lika harus meninggalkan rumah demi mengais rejeki untuk keluarga. Sebelumnya Lika ini memang sudah menunggu waktu yang tepat untuk datang pada Dr. Kandungan yang terkenal ganteng dan ramah kepada setiap pasienya.
Sampai tiba akhirnya Lika mendapatkan kesempatan itu, dan Lika memutuskan untuk berkunjung pada dokter kandungan itu. Lika ingin sekali berkonsultasi pada Dr. kandungan untuk konsultasi alat KB apa yang cocok untuk dia gunakan agar aman dan tidak beresiko jika dia berhubungan sex kepada para lelaki simpananya yang perkasa-perkasa itu.

Oh iya para pembaca, Lika ini tergolong maniak sex, karena dia tidak pernah puas berhubungan sex dengan 1 lelaki saja. Dikarenakan Lika takut hamil jika berhubungan sex dengan para simpananya, maka Lika bergegas dengan Dr. Kandungan kesanganya tadi. Lika hampir lebih dari 1bulantidak bisa berani berhubungan mesum para lelaki simpananya.

Setelah beberapa waktu Lika menuju pada tempat praktek Dr. Kandungan dambaan hatinya itu, akhirnya sampailah Lika pada tempat prakteknya. Sesampainya disana Lika-pun mengambil nomer antrian dan sampai pada akhirnya dia mendapat gilirannya untuk berkonsultasi,

“ Nomer 33, silahkan masuk ”, terdengarlah nomer antrian Lika dipanggil.

“ Iya, saya ”, jawab Lika.

Lalu Lika melihat kearah suara yang memanggil nomer antrianya itu, dan ternyata yang memanggil adalah bidan yang berada di tempat praktek itu,

“ Ibu’ silahkan masuk, sekarang giliran Ibu’, mari ikut saya Bu’’ !!! ”, kata Bidan itu.

“ Baiklah Mbak ”, ucap Lika sembari berdiri dan bergegas mengikuti Bidan itu menuju ruang praktek Dokter itu.

Lika baru menyadari tempat praktek dokter kandungan yang tadi lumayan penuh dengan pasien, sekarang telah kosong, Lika menyadari bahwa dia adalah pasien terakhir.
“ Dok, ini Ibu’ Lika pasien terakhir kita malam ini ”, ucap Bidan itu kepada Dr. Laki-laki yang berada didalam ruangan praktek itu

“ Wah… masih brondong nih Dokter kandungan, ditambah lagi dia handsome sekalu”, ucap Lika dalam hati.

Saat itu Lika memperkirakan dokter kandungan itu usianya tidak jauh berbeda dengan Lika. Kemudian,

“ Malam, Dok ”, ucap Lika menyapa Dokter kandungan itu.

“ Malam, juga Bu’, mari silahkan duduk Bu’!!! ada kendala apa pada Ibu saat ini ? ”, Dokter menjawab sembari bertanya dan mempersilahkan Lika duduk.

Sebelum sempat Lika menjawab pertanyaan Dokter, saat itu Lika teringat dengan perkataan Bidan yang mengantarkan Lika ke ruangan ”, Dok, Ibu’ Likakan pasien terakhir, dan saya kebetulan ada keperluan keluarga, boleh saya pulang lebih dulu ”,

“ Oh... ok, “ jawab Dokter sambil beranjak dari tempat duduknya.

“ Sebentar ya Bu’ ”, kata Dokter ke Lika, lalu dokter itu keluar dari ruangan mengikuti Bidan.

Tak lama kemudian Dokter itu kembali dan berkata kepada Lika,

“ Maaf ya Bu Lika sebelumnya, saya harus mengunci pintu depan praktek saya ini, hal ini dikarenakan Bu Lika adlaah pasien terakhir saya, jika saya tidak menutup pintu para pasien akan datang lagi untuk berobat atau berkonsultasi, pada saya, tidak papakan Bu Lika ??? apalagi Bidan saya sudah pulang ”, ucap dokter itu.

Lalu Lika-pun menjawab dengan hati yang riang tanpa rasa keberatan sedikitpun,

“ Begitu ya Dok, yaudah deh tidak apa-apa kok Dok ”, jawab Lika.

Kemudian Dr. itu mulai menayakan keluahn Lika,

“ Nah, sekarang apa keluhan Bu Lika ??? dan mudah-mudahan saya bisa membantu Bu Lika ”, ucap Dokter itu.
“ Begini loh dok, saya ingin memakai alat kontrasepsi, tapi saya tidak mau kalau suami saya itu Vaginaai kondom, jadi kira-kira alat KB apa yang cocok dan nyaman untuk saya ”, Lika menjelaskan maksud tujuannya datang ketempat praktek ini.

“ Ouh begitu Bu, memang Ibu dan suami sudah tidak berkeinginan untuk mempunyai anak lagi, ngomong-ngomong sudah punya berapa anak?” tanya Dokter itu lagi.

“ Ya begitulah, saat ini kami mempunyai satu anak, “ jawab Lika dengan berbohong.

Karena tidak mungkin dia menjelaskan kedokter bahwa dia ingin lebih puas dalam menikmati hubungan sex dengan para lelaki simpananya yang perkasa tanpa takut akan hamil.

“ Baru satu ? Memangnya Bu Lika tidak ingin menambah buah hati lagi Bu’? ”, ucap Dokter memastikan keinginan Lika.

“ Eummm… iya Dok, saya sudah bertekad ”, jawab Lika sembari tersenyum.

“ Bu Lika berkeinginan KB ini untuk sementara atau selamanya Bu’ ”, tanya Dokter itu.

“ Maksudnya bagaimana ini Dok, hhe… ? ”, Lika balik bertanya.

“ Begini loh Bu’ maksudnya, jika untuk sementara saya sarankan Ibu’ , untuk menggunakan spiral, tapi kalau Ibu’ dan suami ingin untuk selamanya tidak mempunyai anak lagi, saya menyarankan Ibu’ untuk disterilkan kandungan ibu ” ucap dokter memastikan lagi.

“ Itu bagaimana lagi Dok, maaf saya tidak terlalu mengerti dengan maksud Dokter ”, tanya Lika lagi.
“ Begini Bu Lika maksud saya, jadi saluran indung telur Ibu’ harus saya tutup rapat, jadi kalau Ibu’ berhubungan dengan suami, sperma suami Ibu’ tidak dapat lagi menerobos kesaluran indung telur Ibu’, dengan begitu saya jamin tidak ada satupun indung telur Ibu’ yang dapat terbuahi oleh sperma suami Ibu’ ”, penjelasan Dokter panjang lebar.

“ Ooohhh… begitu ya Dok kalau begitu saya pilih yang sementara saja deh Dok, siapa tahu nanti saya dan suami saya ingin mempunyai keturunan lagi, hhe ”, jawab Lika memilih KB sementara.

“ Ibu’ mengambil keputusan yang tepat, nah sekarang Ibu’ silahkan berbaring disana, saya akan mempersiapkan peralatannya ”, kata Dokter sambil menunjuk kearah ranjang.

“ Baju dan celana dalamnya tolong dilepas ya Bu Lika, setelah itu Ibu’ kenakan baju ini yah Bu !!! ”, lanjut Dokter sambil memberikan baju berwarna biru muda khas pasien.

Kemudian Lika-pun segera melepas Bra dan celana dalamnya lalu mengenakan baju yang diberikan dokter itu,
“ Haduh, Bu Lika terbalik memakai jubahnya ”, ucap dokter itu sembari tersenyum saat melihat Lika mengenakan jubah itu dengan bagian yang terbuka berada didepan.

“ Bagian yang terbuka itu untuk dibelakang, kalau Ibu’ pakai seperti itu nanti saya gak akan selesai-selesai memasang alat kontrasepsinya, karena mata saya akan melihat pada Payudara Bu Lika ”, kata Dokter sambil bercanda ke Lika.

“ Hahaha… dokter bisa aja deh ”, jawab Lika dengan muka tersipu malu mendengar canda’an Dokter.

Setelah itu Lika membenarkan baju tersebut, lalu Lika-pun segera berbaring diranjang. Saat itu Lika bingung melihat ranjang tersebut karena panjang ranjang tersebut tidak sepanjang ranjang-ranjang yang biasa ada ditempat-tempat praktek dokter pada umumunya. Panjang ranjang itu Likaa sampai sebatas pantatnya saja, sehingga kedua kakinya terjuntai kebawah.
Saat itu Lika melihat adanya keanehan dengan ranjang ini, dimana disamping kiri dan kanan kedua kakinya ada bantalan cekung dan letaknya lebih tinggi dari ranjangnya. Setelah selesaimempersiapkan peralatannya, Dokter menghampiri ranjang tersebut, melihat posisi rebahan Lika diatas ranjang, dokter itupun tersenyum simpul,

“ Ibu’, baru pertama kali ya datang kedokter kandungan ? ”, tanya Dokter tersenyum.
Tanpa menunggu jawaban Lika, Dokter-pun mulai mengangkat kaki Lika satu persatu dan menempatkan dibantalan cekung yang berada disamping kiri kanan kaki Lika itu, perbuatan Dokter membuat Lika terhenyak. Lika tahu dengan posisinya dimana kedua kakinya saat itu terangkat dan terbuka lebar. Hal itu dengan otomatis membuat kewanitaan-nya nampak jelas didepan Dokter kandungan itu.

Saat itu bahkan wajah Lika-pun menjadi merah karena menahan malu, melihat Lika yang tersipu-sipu malu dan wajahnya menjadi merah, Dokter Likaa tersimpul dan diapun merasa yakin sekali bahwa ini adalah kunjungan yang pertama Lika ke dokter kandungan,

“ Maaf, ya, Bu Lika ”, ucap Dokter ketika jarinya mulai menyentuh bibir Kewanitaan Lika.

“ Iya Dok ”, ucap singkat Lika, karena menahan malu dan perasaan yang aneh saat jari-jari Dokter menyentuh bibir Kewanitaannya.
Saat itu Ke 2 jari tangan kiri Dokter mencoba untuk sedikit membuka liang Kewanitaan Lika dari sebelah atas, sehingga klitoris Lika tersentuh oleh telapak tangan Dokter, sementara tangan kanan Dokter mencoba untuk memasukkan peralatan hampir seperti corong. Saat itu agak lumayan lama Dokter berkutat untuk memasukkan alat itu keliang Kewanitaan Lika.

Sementara Lika merasakan geli yang aneh dan nikmat saat klitorisnya tergesek-gesek oleh tangan Dokter, akibatnya gelora birahi Lika mulai bangkit, Vagina-nya mulai basah,

“ Eughhhh… Ssss… Aghhhhh… ”, desah Lika lirih saat merasakan alat yang seperti corong berdiameter kurang lebih tiga cm terbenam di dalam liang kewanitaan-nya.

Ketika itu pantat Lika terangkat sedikit, dan kedua tangannya mencengkram pinggiran ranjang dengan erat,

“ Maaf ya Bu, sakit yah ??? Tahan sebentar ya, saya akan mulai memasang spiralnya ”, kata Dokter.

Dokter merasa heran dengan kondisi liang Kewanitaan Lika yang masih sempit ini, dalam hatinya dia berkata, ( luar biasa sekali kewanitaan Bu Lika ini, sudah keluar satu anak, tapi masih sempit begini, sepertinya juga jarang dipakai oleh suaminya ) sambil tangannya memijat-mijat pelan kedua belah bibir Kewanitaan Lika dengan tujuan untuk membuat rileks otot-otot Kewanitaan Lika.
Saat dia sedang memijat-mijat itu dari corong kacanya itu dia melihat liang Kewanitaan Lika yang berwarna merah muda itu berkedut-kedut, belum pernah selama dia praktek melihat kejadian ini, karena sudah berpengalaman dia mengetahui bahwa tebakannya itu betul, Vagina Lika jarang dipakai oleh suaminya, karena Likaa dengan alat yang teronggok diam saja Vagina Lika sudah basah.

“ Eummmm… ssss… Aghhh… Oughhh... .” Lika merintih lirih menikmati pijatan-pijatan lembut dibibir Kewanitaannya dan merasakan sumpalan alat pada liang kewanitaan-nya.

Agen Judi Online
Mendengar lirihan Lika, Dokter semakin yakin dengan tebakannya itu, dalam hatinya berkata ( Senadainya Bu Lika ini aku setubuhi mau tidak yah, atau malah nanti dia marah jika aku melakukan itu ? ). Setelah melihat cengkraman dinding Kewanitaan Lika dialatnya mulai mengendur, Dokter-pun mulai mengambil spiral berbentuk T dan penjepitnya.

Kemudian Dokter melalui corong tadi dia mulai memasukkan spiral tersebut menggunakan penjepit, karena corong itu terBu’at dari kaca ia bisa melihat keadaan didalam liang Kewanitaan Lika, setelah tepat disasaran, iapun sedikit menekan penjepitnya kemudian dia melepaskan jepitan di spiral tersebut dan menarik keluar jepitannya, sambil memegangi kedua bibir Kewanitaan Lika.

Dokter memastikan spiral tersebut terpasang dengan benar, kemudian dengan perlahan-lahan corong itu ia tarik keluar dari liang Kewanitaan Lika, gesekan yang ditimBu’lkannya membuat Lika mengerang lirih. Setelah terlepas, Dokter kembali memijat-mijat Kewanitaan Lika, sebetulnya pijatan-pijatan itu tidak perlu dilakukan, dan belum pernah dia lakukan selama praktek.

Agen Poker Online
Saat ini dia lakukan karena dia terangsang dengan bentuk Kewanitaan Lika, dalam hatinya dia juga merasa heran kenapa saat ini ia terangsang ingin melakukan persetubuhan dengan pasiennya. Lika sendiri yang dari tadi birahinya sudah bergejolak, merasakan pijatan-pijatan lembut yang saat ini sedang dilakukan oleh Dokter semakin membuat birahinya membara, erangan-erangannya semakin sering terdengar, tubuh Lika-pun menggelinjang-gelinjang karena geli dan nikmat.

“ Ughhh… baru pijatan tangannya saja sudah membuatku melayang-layang, apalagi kalau dia sodok aku dengan kejantanan-nya, Oh gila betul rangsangan ini ”, Lika berkata dalam hatinya.

Tangan Lika yang tadi sedang mencengkram ranjang mulai beralih kepayudaranya sendiri, dari balik jubahnya iapun mulai meremas-remas kedua Payudara, merasa kurang puas karena terhalang oleh BH dan jubah yang masih menutupi tubuh-nya, Lika kemudian melucuti semuanya sehingga sekarang Lika telanjang bulat didepan Dokter, tangannya kembali meremas-remas kedua Payudara itu, mulutnya mendesis-desis menandakan Lika sedang menikmati semua itu.

Dokter yang melihat aksi Lika melucuti jubah dan Bra-nya serta aksi remasan tangan Lika dikedua Payudara itu tersenyum simpul, ( nampaknya dia mulai terangsang dengan pijatan-pijatanku ) ucap dalam hati dokter itu. Kemudian tanpa menghentikan pijatannya, dia-pun mulai menciumi klitoris Lika yang mulai terlihat dan mengeras, tidak Likaa diciumi saja, tapi dia juga menjilati dan menghisap klitoris Lika.

Sehinnga hal itu membuat Lika semakin menggelinjang merasakan kenikmatan permainan lidah Dokter, aksi Dokter semakin menggila, jari tengah salah satu tangan yang sedang memijat-mijat itu mulai menerobos liang kenikmatan Lika, dengan gerakan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan jari tangannya itu, akibatnya liang Kewanitaan Lika semakin basah.

Bandar Poker Online
Desahan-desahan Lika-pun semakin sering terdengar, Pantatnya semakin sering terangkat seolah menyambut sodokan jari tangan Dokter, kepalanya bergoyang kekiri kekanan, tubuh-nya kadang-kadang melenting, Lika betul-betul menikmati serangan-serangan Dokter dikemaluannya.

“ Oughhh... Dok... eenaaaakkk… Aghhhh… Saya mau kel luar… Dok… SssS… Aghhh... ”, Lika merintih-rintih kenikmatan.

Pada akhirnya tidak lama kemudian,

“ Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… Syurrrr… ”, Vagina Lika memuntahkan lendir kawinya juga.

Saat itu Tubuh Lika mengejang, Dokter merasakan hangatnya air kenikmatan Lika yang membasahi jari tangannya.

“ Bagaimana Bu Lika Enak yah ??? ”, tanya Dokter.

“ Eughhh… Iya Dok… ”, jawab Lika singkat dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

Matanya yang saat itu terpejam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja dia rengkuh.Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, Dokter-pun mulai melucuti seluruh pakaiannya, sehingga sekarang iapun telanjang bulat, Nampak kejantanan-nya sudah berdiri dengan tegak. Ukuran kejantanan yang lumayan besar dan panjang, diapun mulai mengelus-eluskan kejantanan-nya dibibir Kewanitaan Lika, membuat Lika menggelinjang, dengan pelan-pelan Dokter-pun menyelipkan kepala kejantanan-nya di liang Vagina Lika, setelah merasa tepat disasaran Dokter-pun mulai melesakkan kejantanan-nya kedalam liang Vagina Lika, setahap demi setahap, lalu

“ Zlebbbbbbbbbbbbbbbb… . ”, Kejantanan dokter mulai terbenam seluruhnya dalam liang kewanitaan Lika.

Lika yang merasakan kejantanan dokter itu mulai memasuki liang kewanitaan-nya, mendesis lirih. Hatinya berkata ( Wow… lumayan besar juga kejantanan-nya ),

“ Ssshhh... Aghhhh... dook… kejantanan Dokter besar juga... Ssss... Aghhhh... puaskan aku dengan kejantananmu Dok, Oughhh… ”, desah Lika.

Dengan perlahan-lahan Dokter mulai mengeluar-masukkan kejantanan-nya didalam liang senggama Lika, kedua tangannya berpegangan dipaha Lika, lama-lama gerakan maju-mundur Dokter semakin cepat, keringatpun mulai mengalir dikedua tubuh mereka, udara dingin didalam ruangan praktek karena AC tidak menghalangi keluarnya keringat mereka.

Erangan Lika dan Dokter semakin terdengar, lenguhan-lenguhan nikmat keluar dari kedua mulut mereka,

“ Oughhh... dookkk… terus… sodok Vaginaku dengaaannn kontolmu ituuu Dok, Aghhh… ” Lika mengerang kenikmatan menikmati sodokan kejantanan Dokter di liang kewanitaan-nya.

“ Hhhhmmmm… aaaaghhh… Vaginamuuu… benaaarr-benaar... sseeemmpitt enaaakkk… oOughhh... … koontooolllkuuu… teerjeppiitt… bbeetulll… ”, Dokter-pun melenguh keenakan merasakan jepitan dinding Kewanitaan Lika dibatang kejantanan-nya.

“ Teekkaaannn… lebih daaalllaamm… dookk... yaaahh... begituu... ssshhhhh… Oughhh... ”, rintih Lika meminta Dokter untuk menekan lebih dalam.

Dokter-pun dengan hentakan-hentakan yang lebih dalam, hingga kejantanan-nya terbenam sampai pangkalnya saat Dokter mendorong masuk kejantanan-nya. Tak lama kemudian nampak gerakan Dokter bertambah cepat dan mulai tak beraturan, sementara itu tubuh Lika-pun semakin sering terlihat melenting dan pantatnya semakin sering terangkat berbarengan dengan sodokan kejantanan Dokter itu.

Lenguhan dan erangan mereka bertambah kencang terdengar dan saling bersahutan, nampaknya kedua insan ini akan merengkuh puncak kenikmatan persetubuhan mereka,

“ Oughhh... Dok… aku ”, Lika mengerang tubuh-nya melenting.

“ Aku jug mau keluar sayang… Aghhh... ”, Dokter-pun melenguh, dan menekan dalam-dalam kejantanan-nya didalam liang senggama Lika.

Tidak lama kemudian Dokter-pun merasa ada yang mendesak dalam batang kejantananya, lalu,

“ Crottttt… Crottttt… Crottttt… ”,

Agen Judi Online
Akhirnya mereka menyemburkan lahar kenikmatan bersamaan, Dokter merasakan batang kejantanan-nya tersiram oleh hangatnya lendir kenikmatan Lika dan dia juga merasakan dinding Kewanitaan Lika berkedut-kedut meremas-remas batang kejantanan-nya. Lika dan Dokter sama-sama merasakan semprotan lendir kawin mereka yang bercampur dalam hangatnya liang Vagina Lika.

Kemudian Dokter melepas batang kejantanan-nya dari jepitan Kewanitaan Lika setelah ia merasakan remasan-remasan dinding Kewanitaan Lika berhenti dan kejantanan-nya mulai mengecil, saat kejantanan-nya tercaBu’t dari liang kenikmatan Lika, terlihat olehnya cairan spermanya bercampur dengan lendir kenikmatan Lika mulai mengalir perlahan dan menetes jatuh keatas lantai.

Setelah nafas mereka kembali normal, mereka mengenakan pakaian mereka kembali, kemudian Dokter memberi tahu Lika bahwa spiral yang dia pasang itu bisa bertahan untuk 5 tahun, tetapi alangkah bagusnya setiap 3-6 bulan sekali harus diperiksa, untuk memastikan letaknya tidak berubah atau lebih parahnya terlepas. Lika mengangguk

“ Pasti aku akan kembali lagi untuk menikmati sodokan-sodokan kejantananmu lagi ”, ucap dalam hatinya.

Sebelum pulang Lika bertanya berapa biaya yang harus dibayar olehnya, yang dijawab oleh dokter itu dengan senyuman dan kecupan ringan dibibir Lika, gratis!!! Bisiknya. Lika-pun pulang dengan tersenyum simpul, dalam hatinya dia berkatabertambah satu lagi koleksi kejantanan yang bisa membuat puasku, yang bisa menghilangkan dahaga batinku. Sekarang Lika tidak akan takut hamil bila melakukan persetubuhan dengan siapapun demi memuaskan birahinya. Selesai.

Previous
Next Post »